
Ukraina Siapkan 10.000 Senjata Super, Rusia Siap-siap Keok

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Ukraina mengatakan telah melatih 10.000 pilot drone demi menyukseskan serangan balasan ke Rusia. Dalam upaya tersebut, Ukraina telah mengumpulkan pendanaan sebesar ratusan juta dolar AS.
Ukraina optimis dapat merebut kembali wilayah yang diduduki Rusia. Deputi Perdana Menteri sekaligus Menteri Inovasi Ukraina, Mykhailo Fedorov, mengatakan pilot telah dilatih sebagai bagian dari proyek 'Tentara Drone'.
"Kali telah menyelesaikan proyek pelatihan 10.000 pilot untuk menerbangkan drone tanpa awak," kata dia, dikutip dari Insider, Minggu (7/5/2023).
"Tentara Drone adalah pengembangan komperhensif di sektor pesawat tanpa awak, baik dari segi produksi dan kegunaannya," ia menambahkan.
Lebih lanjut, ia mengatakan pendanaan yang terkumpul berasal dari 110 negara di seluruh dunia. Nilainya US$ 325 juta atau setara Rp 4,7 triliun.
Pemerintah Ukraina menargetkan 60 perusahaan untuk membantu memproduksi drone penyerang.
Diketahui, teknologi drone memegang peran penting dalam perang Rusia-Ukraina. Kedua pihak sama-sama menggunakan drone untuk menjatuhkan bom dan granat.
Selain itu, kedua pihak juga memakai drone untuk melancarkan aksi jarak jauh. Baru-baru ini, Rusia menuduh Ukraina menjadi dalang penyerangan di Kremlin. Namun, tuduhan itu dibantah Ukraina.
Otoritas Ukraina menegaskan bahwa penggunaan drone difokuskan untuk merebut kembali wilayah yang dirampas Rusia.
"Kami pasti menang dengan sedikit korban jika kami menggunakan drone," kata penasihat Menteri Dalam Negeri Ukraina, Anton Gerashchenko.
"Kami perlu memperkuat pasukan aviasi. Saya berkali-kali bilang bahwa ini adalah perang drone. Drone adalah senjata super," ia memungkasi.
(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ngeri Putin Ngamuk, Drone Ukraina Tembus Moskow