BPS Bawa Kabar Baik! Ekonomi RI Tak Jadi Tumbuh di Bawah 5%
Jakarta, CNBC Indonesia - Ekonomi Indonesia pada kuartal I-2023 terhadap kuartal I-2022 (y-on-y) tumbuh sebesar 5,03 persen. Pertumbuhan terjadi pada seluruh lapangan usaha.
Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS Edy Mahmud mengungkapkan lapangan usaha yang tumbuh signifikan adalah transportasi dan pergudangan sebesar 15,93 persen, diikuti penyediaan akomodasi dan makan minum sebesar 11,55 persen, jasa Lainnya sebesar 8,90 persen, informasi dan komunikasi sebesar 7,19 persen, serta Jasa Perusahaan sebesar 6,37 persen.
Pertumbuhan sektor-sektor tersebut ditopang oleh peningkatan mobilitas masyarakat, peningkatan kunjungan wisatawan mancanegara, serta terselenggaranya beberapa acara nasional dan internasional.
"Sementara itu, industri pengolahan yang memiliki peran dominan tumbuh sebesar 4,43 persen," ujar Edy, dalam rilis BPS, Kamis (5/5/2023).
Edy merinci, industri pengolahan berkontribusi 18,57% terhadap perekonomian Indonesia pada kuartal I-2023, kemudian industri perdagangan berkontribusi 12,95%, pertambangan berkontribusi 11,85%, pertanian berkontribusi 11,77%, dan konstruksi berkontribusi 9,88%.
"Itu semua tumbuh positif, jadi kegiatan-kegiatan tersebut kalau dihitung sekitar 65,02% dari PDB Kuartal I-2023," jelas Edy.
Lebih lanjut, ekonomi Indonesia pada kuartal I-2023 mengalami kontraksi sebesar 0,92 persen (q-to-q) dibanding kuartal IV-2022. Lapangan usaha yang mengalami kontraksi pertumbuhan yang cukup dalam diantaranya lapangan usaha jasa kesehatan dan kegiatan sosial sebesar 14,56 persen; diikuti jasa pendidikan sebesar 14,29 persen.
Di sisi lain, dari sektor pengeluaran, BPS mencatat konsumsi rumah tangga masih menjadi motor pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal I-2023 yang mencapai 5,03%. Pertumbuhan ini berada di bawah konsensus pasar yang memperkirakan PDB Indonesia sebesar 4,9% pada kuartal I-2023.
Edy menuturkan konsumsi rumah tangga tumbuh 4,54% pada kuartal I-2023, dibandingkan 4,34% pada kuartal yang sama tahun 2022.
"Komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga terus tumbuh, pertumbuhan konsumsi rumah tangga tertinggi terjadi pada transportasi dan komunikasi tercermin dari penjualan sepeda motor dan penumpang baik darat, laut, maupun udara semua menunjukkan kondisi mobilitas meningkat," papar Edy
BPS juga mencatat konsumsi restoran dan hotel mengalami kenaikan. Hal ini dari tingkat hunian kamar hotel yang selama kuartal I-2023 yang tumbuh positif. Edy menilai momentum Ramadan mendorong pertumbuhan konsumsi makanan dan minuman.
(haa/haa)