
Bos Buruh Blak-blakan Soal Cium Tangan Ganjar, Alasannya Ini

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) sekaligus Presiden Partai Buruh Said Iqbal blak-blakan soal alasan mencium tangan Ganjar Pranowo. Menurutnya, hal itu biasa dia lakukan dan sebagai bagian dari adab dan akhlak. Sesuatu yang sudah terbiasa diajarkan orang tuanya sejak kecil.
Said Iqbal bercerita, kebetulan dirinya dari keluarga habib. Ayahnya adalah Habibs Djamaludin bin Habib Yusuf Baabuds. Ibunya juga seorang Habibah, Sarifah binti Habib Ustman Alaidrus.
"Di keluarga kami, Ibu Saya Mimi, Walet Papa mengajarkan tentang adab dan akhlak dari kecil tentang cium tangan kepada 3 kategori. Pertama orang berilmu walau lebih muda cium tangan misal ustad di kampung dan lain sebagainya. Kedua orang yang lebih tua, ketiga adalah orang yang karena fungsinya, pantas kita hormati. Karena kerja untuk negara Pantas dihormati," ungkap Said Iqbal saat jumpa pers Kamis (4/5/2023).
Terkait foto cium tangan dengan Ganjar, itu bukan kali pertama, melainkan sudah dilakukan kepada pimpinan negara dan tokoh politik lainnya. Termasuk dengan Anies Baswedan dan Prabowo Subianto.
![]() Ganjar Pranowo bertemu buruh. (Tangkapan layar youtube) |
"Ketemu Pak Anies ketika mendukung cagub DKI cium tangan, ketika jadi gubernur saya cium tangan, ketemu Prabowo saat dukung pemilu cium tangan, setelah capres cium tangan, ketemu bang Rizal Ramli guru kami, saya cium tangan, ketemu pak Ganjar, saya cium tangan, Marbot masjid karena udah tua dan saya hormati bersih-bersih abis solat cium tangan marbot, waktu masih kecil, dengan tukang bakso yang lebih tua saya cium tangan," ujarnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan telah melakukan hal serupa kepada orang lain semisal tukang sayur karena usianya yang lebih tua serta tidak kalah penting dengan orang tua.
"Kepada Mimi (Ibu), Walet (Bapak) saya cium lutut. Bagi kami bukan feodal tapi rasa sayang dan hormat kepada orang yang berilmu, kepada orang yang bertugas untuk untuk negara," sebutnya.
"Itu adab dan akhlak yang diajarkan oleh orang tua saya kepada saya. Bahkan kalau itu Habib, saya ciun tangan, saya cium pipi tiga kali. Itu adab, bukan feodal," lanjutnya.
Said Iqbal memastikan tidak ada unsur politik soal cium tangan. Dia menegaskan hal itu hanyalah sebuah kebiasaan yang biasa dilakukan.
"Kalau itu dianggap feodal, biarlah saya lanjutkan feodalisme saya. Bagi keluarga kami, cium tangan adalah sebuah penghormatan," tutupnya.
(wur/wur)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kode Nih 100% Didukung Buruh, Ganjar Semringah, Bilang Ini