Internasional

Zelensky Datangi Mahkamah Pidana Internasional, Mau Apa?

luc, CNBC Indonesia
04 May 2023 15:35
Ukrainian President Volodymyr Zelensky (C) poses next to Dutch Senate president Jan Anthonie Bruijn (L) and Dutch House of Representatives president Vera Bergkamp as he arrives for a meeting with members of the Senate and the House of Representatives, in The Hague, on May 4, 2023, as part of his first visit in Netherlklands. - Ukrainian President Volodymyr Zelensky is visiting The Hague on May 4, 2023 and will meet with the leadership of the International Criminal Court, which has issued an arrest warrant for Russia's Vladimir Putin, his spokesman said. (Photo by Phil Nijhuis / ANP / AFP) / Netherlands OUT
Foto: Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky (tengah) berpose di sebelah Presiden Senat Belanda Jan Anthonie Bruijn (kiri) dan Presiden Dewan Perwakilan Rakyat Belanda Vera Bergkamp saat tiba untuk pertemuan dengan anggota Senat dan Dewan Perwakilan Rakyat, di Den Haag, pada Mei 4, 2023, sebagai bagian dari kunjungan pertamanya di Belanda. (AFP/PHIL NIJHUIS)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky akan mengadakan pertemuan di Mahkamah Pidana Internasional (ICC) di Den Haag pada Kamis (4/5/2023).

Adapun, ICC pada Maret mengeluarkan surat perintah penangkapan Presiden Rusia Vladimir Putin atas dugaan deportasi anak-anak dari Ukraina dan kejahatan perang.

Sebagaimana dikutip Reuters, kantor berita Belanda ANP, melaporkan Zelensky tiba di gedung Senat Belanda sekitar pukul 07.00 waktu setempat untuk bertemu dengan anggota parlemen.

Dia juga akan mengadakan pertemuan dengan Perdana Menteri Mark Rutte dan anggota parlemen.

Kementerian Luar Negeri mengatakan Zelensky diperkirakan akan menyampaikan pidato berjudul "Tidak Ada Perdamaian Tanpa Keadilan untuk Ukraina".

Mengutip masalah keamanan, juru bicara pemerintah menolak memberikan rincian lebih lanjut tentang kunjungan Zelensky.

Perlu diketahui, pemimpin Ukraina itu telah mengunjungi beberapa ibu kota asing termasuk London, Paris, dan Washington sejak serangan Rusia pada 2022.

Belanda telah menjadi pendukung kuat Ukraina, dengan Rutte pada Februari mengatakan tidak mengesampingkan dukungan militer apapun untuk Kyiv selama itu tidak membawa NATO ke dalam konflik dengan Rusia.

Rusia, yang bukan anggota ICC dan menolak yurisdiksinya, menyangkal melakukan kekejaman selama konfliknya dengan Ukraina, yang disebutnya sebagai "operasi khusus".


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Waduh, Zelensky Ancam Cucu Putin

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular