Indonesia Rangkul India untuk Tinggalkan Dolar, Kapan Mulai?

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) mengumumkan, telah menyelesaikan perjanjian kerja sama penggunaan transaksi mata uang lokal atau Local Currency Settlement (LCS), termasuk pembayaran lintas negara atau cross border payments dengan India.

Dengan penggunaan LCS ini, maka transaksi perdagangan, investasi, dan transaksi lainnya antara Indonesia dan India yang menjalin kerja sama bisa langsung menggunakan mata uang masing-masing negara, tidak lagi menggunakan dolar Amerika Serikat (AS).

Cross border payment adalah transaksi keuangan yang memungkinkan pembayar dan penerima berada di negara yang berbeda. Sistem ini juga memudahkan turis untuk bertransaksi karena tidak perlu lagi menukar uang fisik ke mata uang lokal setempat.

Hal tersebut disampaikan oleh Dody Budi Waluyo saat masih menjabat sebagai Deputi Gubernur BI dalam konferensi pers RDG BI bulan Maret 2023.

"Sedang dalam tahap menuju penandatanganan dengan India dalam waktu dekat. Masuk ke area cross border payment dahulu," ujar Dody saat itu, dikutip Kamis (4/5/2023).

Baca: IMF Beri Kode 'Buang Dolar', Maaf RI Sudah Duluan!

"Jadi, dengan demikian semua transaksi perdagangan akan mengurangi ketergantungan ke hard currency. Framework dari LCS, LCT (Local Currency Transaction) framework yang digunakan di banyak negara," kata Dody lagi.

Adanya kerjasama transaksi lokal Indonesia dan India tentu akan memberikan banyak keuntungan bagi ekonomi Indonesia. Sebab, jumlah wisatawan mancanegara dari India yang datang ke Indonesia cukup mendominasi.

Berdasarkan data yang ada, sejak Januari 2022 hingga November 2022, jumlah wisatawan mancanegara dari India sebanyak 218,4 ribu kunjungan atau 4,8% dari total jumlah kunjungan.

Kendati demikian, hingga saat ini belum ada pernyataan resmi terbaru dari BI kapan kerjasama penggunaan transaksi lokal antara Indonesia dan India ini dilakukan.

(cap/cap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ternyata! RI Mulai Dedolarisasi Sejak 6 Tahun Lalu