
Horor! Bocah 13 Tahun Tembak Mati 9 Orang di Dalam Sekolah
Seorang anak laki-laki berusia 13 tahun menembak mati delapan siswa dan seorang penjaga keamanan di sebuah sekolah Beograd, Serbia.

Serbia diguncang penembakan massal. Seorang anak laki-laki berusia 13 tahun menembak mati delapan siswa dan seorang penjaga keamanan di sebuah sekolah Beograd dalam serangan yang direncanakan. Hal tersebut mendorong Presiden Serbia Aleksandar Vucic untuk mengumumkan pembatasan yang lebih keras terhadap kepemilikan senjata. (Srdjan Stevanovic/Getty Images)

Menggunakan dua pistol milik ayahnya, anak laki-laki itu menembak pertama kali ke penjaga dan tiga anak perempuan di lorong dan kemudian menembak guru dan teman sekelasnya dalam pelajaran sejarah, pada Rabu (3/5/2023). Guru dan enam murid dirawat di rumah sakit, beberapa dengan luka yang mengancam jiwa. (OLIVER BUNIC/AFP via Getty Images)

Veselin Milic, kepala polisi Beograd, mengatakan penyerang memiliki dua senjata serta dua bom bensin dan telah merencanakan semuanya dengan hati-hati. "Dia bahkan punya ... nama anak-anak yang ingin dia bunuh dan kelas mereka," katanya dalam konferensi pers, dikutip dari Reuters. (OLIVER BUNIC/AFP via Getty Images)

Nampak seorang orang tua histeris melihat penembakan brutal disekolah anaknya. Kepemilikan senjata tersebar luas di Serbia, yang telah menjadi saksi beberapa penembakan massal selama dekade terakhir, dan Presiden Vucic mengatakan pemeriksaan akan ditingkatkan. (OLIVER BUNIC/AFP via Getty Images)

Saat Serbia bersiap untuk tiga hari berkabung nasional, Vucic mengumumkan moratorium lisensi senjata baru selain untuk berburu, revisi izin yang ada, dan pengawasan lapangan tembak dan bagaimana warga sipil menyimpan senjata mereka. (OLIVER BUNIC/AFP via Getty Images)

Vucic mengatakan penembak yang menyerahkan dirinya ke polisi dan berusia 13 tahun di bawah usia tanggung jawab pidana Serbia, akan ditempatkan di institusi psikiatri. Adapun, ayah dan ibunya telah ditangkap. (OLIVER BUNIC/AFP via Getty Images)

Menteri Dalam Negeri Bratislav Gasic mengatakan ayah tersangka memegang senjata secara legal. Adapun, ratusan ribu senjata masih belum ditemukan di Serbia setelah perang Balkan tahun 1990-an. "(Bocah itu) ... pertama menembak guru dan kemudian dia mulai menembak secara acak," kata orang tua Milan Milosevic kepada N1. Putri Milosevic berada di ruang kelas ketika penyerang masuk, tetapi dia melarikan diri. (Srdjan Stevanovic/Getty Images)

Ribuan orang berkumpul di lingkungan sekolah dasar pada malam hari untuk meletakkan bunga dan menyalakan lilin. "Saya tidak bisa berhenti memikirkannya. Saya punya anak dan saya berharap kita tidak akan pernah melihat gambar seperti itu di masa depan," kata Aleksandar Arandjelovic, seorang pengacara yang datang untuk memberikan penghormatan. (Srdjan Stevanovic/Getty Images)

Evgenija, 14 tahun, mengatakan dia mengenal tersangka pria bersenjata itu. "Dia entah bagaimana pendiam dan tampak baik dan memiliki nilai bagus. Tidak tahu banyak tentang dia, dia tidak terbuka untuk semua orang. Saya tidak pernah berharap ini bisa terjadi," katanya. (Srdjan Stevanovic/Getty Images)