Duet Sri Mulyani & Menkeu India, Bahas Ketahanan Ekonomi Asia

Tim Redaksi, CNBC Indonesia
04 May 2023 06:41
Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati melakukan pertemuan kembali dengan Menteri Keuangan India, Nirmala Sitharaman di sela-sela rangkaian agenda kerjanya di Washington DC, Amerika Serikat (AS). (Tangkapan layar instagram @smindrawati)
Foto: (Tangkapan layar instagram @smindrawati)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati bersama Menteri Keuangan India Nirmala Sitharaman dalam satu kesempatan bicara soal ketahanan ekonomi Asia.

Dua menteri keuangan itu bicara saat menjadi panelis dalam ADB annual meeting Governors Seminar 2023 yang ditayangkan secara live di laman resmi ADB, Rabu (3/5/2023).

Dalam kesempatan itu, Sri Mulyani berpandangan, dalam suatu limpahan dari setiap konflik di dunia yang terjadi seperti pandemi Covid-19, semua negara menjadi saling terhubung.

"Sifat guncangan ekonomi global tidak akan membeda-bedakan negara manapun, baik itu negara maju, maupun negara berkembang. Apakah itu Afrika, Asia, Eropa dalam hal ini," ujar Sri Mulyani.

Oleh karena itu, multilateralisme menjadi satu-satunya cara bagi seluruh dunia untuk bekerja sama, mengatasi masalah atau suatu tantangan. Bagaimana pembuat kebijakan suatu negara harus mendukung multilateralisme.

Landasan peran multilateralisme, kata Sri Mulyani adalah kerja sama. "Memiliki kemampuan untuk bekerja sama, saya pikir itu akan menjadi bagian terpenting," tuturnya.

Kerja sama akan membuat antar negara saling belajar saat suatu kebijakan diterapkan. Sehingga barangkali, negara lainnya bisa melihat dan menganalisa, yang kemudian memutuskan kebijakannya sendiri dalam mengembangkan ekonominya.

Pada saat yang sama, Menkeu India Nirmala menggarisbawahi empat hal yang harus diperhatikan dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.

Empat hal yang dimaksud Nirmala yakni infrastruktur, investasi, inovasi, dan inklusivitas.

Nirmala mengungkapkan, investasi sangat penting untuk memacu pembangunan infrastruktur yang berpotensi menciptakan lapangan kerja. Sementara inovasi, terutama yang berasal dari perusahaan rintisan atau startup sangat diperlukan untuk menangani masalah yang dihadapi suatu negara.

"Kecuali Anda memiliki pemikiran inovatif untuk mengatasi masalah lokal Anda dan mendorong pemuda lokal Anda untuk mencari solusi, Anda akan menghabiskan lebih banyak uang untuk solusi yang mungkin tidak tepat," ujarnya.

Kemudian tak kalah penting adalah inklusivitas. Inklusivitas, kata Nirmala menjadi hal penting dalam proses pembangunan, karena akan selalu ada konflik di dalam ekosistem sosial masyarakat.

Nirmala juga menekankan, harus ada upaya untuk memindahkan belanja modal dari belanja pendapatan. Pengeluaran modal, menurut dia membantu menciptakan aset dan menciptakan efek berganda dalam perekonomian.

Senada dengan Sri Mulyani, Nirmala mengungkapkan, bahwa dunia tidak dapat dipisahkan, sehingga apapun yang terjadi di suatu negara akan berdampak pada negara lainnya di dunia.


(cap/cap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ekonomi Dunia Makin Gawat, Sri Mulyani Pasang Alarm Waspada!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular