
Sempat Mesra ke Prabowo, Buruh Kini Pilih Ganjar

Jakarta, CNBC Indonesia - Kalangan buruh dari Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) buka suara soal dukungan penuh buruh untuk Ganjar Pranowo maju sebagai Calon Presiden 2024. Presiden KSPSI Andi Gani Nena Wea menyebut alasan buruh mendukung ganjar.
"Begini lho, saya akan melihat track record seseorang, ketika beliau (Ganjar Pranowo) menjadi Gubernur Jawa Tengah, saat ada demo dia gak pernah lari ke dalam ruangan, tapi menemui di lapangan, berdialog, nah itu yang dibutuhkan oleh para buruh," ungkap Andi Gani kepada CNBC Indonesia, Rabu (3/5/2023).
Andi Gani pun menyebut Ganjar sebagai pemimpin yang mau berdialog dengan rakyatnya. Dia juga memastikan tidak ada kontrak politik antara buruh dan Ganjar. Hanya saja, Ganjar punya rencana untuk merevisi Undang Undang Cipta Kerja Omnibus Law. Ini yang bikin buruh semringah.
"Ya artinya kalau memang ada yang kurang (UU Cipta Kerja) beliau (Ganjar) berani untuk merevisi UU Cipta Kerja," sebut Andi.
Dengan alasan ini, KSPSI akan all out mendukung Ganjar. Andi Gani pun menyebut semua elemen buruh baik KSPSI maupun Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) akan bersatu mendukung Ganjar. Menurut Gani, KSPI dulunya sangat mesra dengan Prabowo.
![]() Presiden Joko Widodo didampingi Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi, dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meninjau panen raya padi dan berdialog dengan petani di Desa Lajer, Kecamatan Ambal, Kabupaten Kebumen, Provinsi Jawa Tengah Kamis (9/3/2023). (Dok: Biro Pers Sekretariat Presiden) |
"Kan tahun 2014 Pak Said (Presiden KSPI) memilih Pak Prabowo, saya pilih Pak Jokowi, tahun 2019 Pak Said pilih Prabowo dan saya pilih Jokowi lagi. Nah 2024 ternyata kita satu suara, kita sama-sama menyukai Pak Ganjar. Nah itu lah yang menjadi keyakinan bahwa Pak Ganjar menang," sebutnya.
Sementara itu, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) sekaligus Presiden Partai Buruh Said Iqbal mengungkapkan dari hasil Rakernas Partai Buruh memang tidak ada sama sekali anggotanya yang mendukung Prabowo.
"4 nama capres yang diusulkan dalam Rakernas Partai Buruh Januari 2023 lalu untuk dibawa ke konvensi dan rapat presidium Partai Buruh. Dipilih oleh 38 provinsi dan 457 kabupaten kota. Dan faktanya tidak ada satupun yang mengusulkan nama Pak Prabowo," ungkap Said Iqbal.
Said Iqbal berpendapat salah satu penyebab tidak adanya nama Prabowo adalah karena buruh menilai dia sebagai tokoh yang pro Undang Undang Cipta Kerja Omnibus Law. Padahal sikap buruh sendiri tegas menolak keras Omnibus Law bahkan minta pemerintah mencabutnya.
"Padahal buruh menolak keras Omnibus Law Undang Undang Cipta Kerja dan capres lainnya tidak ada yang berstatement pro Omnibus Law UU Cipta Kerja. Mungkin faktor ini penyebab nama Pak Prabowo tidak muncul di mayoritas buruh," sebutnya.
Said Iqbal menegaskan Partai Buruh tidak akan bekerja sama dengan capres - cawapres atau Partai Politik yang pro UU Cipta Kerja Omnibus Law.
"Koalisi dukungan Partai Buruh ke capres adalah ke pribadi capres. Partai Buruh tidak akan berkoalisi dengan parpol pendukung Omnibus Law UU Cipta Kerja," serunya.
(wur/wur)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kode Nih 100% Didukung Buruh, Ganjar Semringah, Bilang Ini
