Tanda-tanda Jakarta Diserbu Pendatang Baru Terlihat, Ini Dia
Jakarta, CNBC Indonesia - Gelombang pemudik baru yang datang kembali menghantui Ibu Kota. Di tahun ini, gelombang perantau baru datang ke Jakarta sudah mulai terlihat dari lebih banyaknya kendaraan yang datang via arus balik dibanding arus mudik.
"Untuk (arus) baliknya 2.065.831 kendaraan, ini naik 6,5% terhadap 2022. Ini dampaknya adalah tingginya urbanisasi di Jakarta," kata Dirjen Perhubungan Darat Hendro Sugiatno dalam penutupan posko mudik Lebaran di Kemenhub, Jakarta Pusat, dikutip Rabu (3/5/2023).
Padahal, jumlah kendaraan yang keluar lewat arus mudik di bawah 2 juta unit. Namun, kendaraan baru yang datang lebih banyak 146.873 unit.
"Realisasi volume lalu lintas di jalan tol bahwa mudik tahun ini berjumlah 1.918.958 kendaraan, naik 5,6% dari 2022," ujar Hendro.
Adapun jika dijumlahkan, maka total arus mudik Lebaran 2023 berangkat dan balik tercatat ada 3.984.789 kendaraan. Jumlah itu naik 6,1% terhadap 2022 dan naik 9,93% terhadap 2019.
Hal itu menjadi indikasi bahwa bakal lebih banyak pemudik baru yang datang ke Jakarta. Pemprov DKI Jakarta juga sudah mewanti-wanti banyaknya pendatang baru yang masuk ke Ibu kota.
Jumlah pendatang baru ke Jakarta pasca-mudik balik Lebaran pada tahun 2022 mengalami peningkatan yang signifikan dan diprediksi akan mengalami peningkatan sebesar 20%-30% di tahun ini.
Pada tahun 2020, jumlah pendatang baru ke DKI Jakarta mencapai 24.043 jiwa. Pada tahun 2021 mengalami penurunan 19,95% yaitu sebesar 20.046 jiwa. Sedangkandi tahun 2022 mengalami kenaikan yang signifikan sebesar 27,05% yaitu 27.478 jiwa.
Di tahun 2023 ini, diprediksi jumlah pendatang baru pasca mudik balik Lebaran akan mengalami peningkatan sebanyak 20%-30% atau sekitar 36.000-40.000 jiwa.
(wur)