Bukan Ganjar-Prabowo, Jokowi Ceramah Ekonomi ke Ketum Parpol

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
02 May 2023 22:11
Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Ketua Umum PKB Abdul Muhaimin Iskandar, dan Plt Ketua Umum DPP PPP Muhamad Mardiono (CNBC Indonesia/Emir Yanwardhana)
Foto: Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Ketua Umum PKB Abdul Muhaimin Iskandar, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, dan Plt Ketua Umum DPP PPP Muhamad Mardiono (dari kiri ke kanan) di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (2/5/2023) malam. (CNBC Indonesia/Emir Yanwardhana)

Jakarta, CNBC Indonesia - Usai berlangsung sekitar 2,5 jam, pertemuan antara Presiden Joko Widodo dan enam ketua umum partai politik koalisi pendukung pemerintah di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (2/5/2023) malam berakhir. Berdasarkan pantauan CNBC Indonesia, kendaraan yang membawa Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri keluar pertama kali dari pintu samping istana pada pukul 21.36 WIB.

Saat ditanya wartawan yang menunggu, Megawati hanya tersenyum sembari melambaikan tangan. Tampak di dalam kendaraan mendampingi Megawati adalah Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto.

Megawati dan Hasto dalam pertemuan di Istana Kepresidenan Jakarta pada (2/5/2023). (CNBC Indonesia/Emir Yanwardhana)Foto: Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri melambaikan tangan kepada wartawan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (2/5/2023) malam. (CNBC Indonesia/Emir Yanwardhana)

Setelah itu, tampak keluar bersamaan Ketua Umum Partai Golongan Karya Airlangga Hartarto dan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar. Kepada wartawan yang menunggu, Airlangga mengatakan kalau pertemuan ini merupakan silaturahmi dan halal bihalal partai pendukung pemerintah.

"Tentu dibahas mengenai capaian pembangunan dan tantangan ke depan itu di bahas tadi," ujarnya.

Soal koalisi besar, Airlangga berseloroh, "Ya ini kan sudah besar mau besar gimana lagi."

Pun nasib Koalisi Indonesia Bersatu dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya.

"Tadi kita gak bahas spesifik mengenai itu tapi lebih kepada perekonomian ke depan. Juga sering disampaikan juga dengan pak presiden terkait dengan tantangan middle income trap. Kita punya pemahaman yang sama, enam partai yang bertemu presiden hari ini," katanya.

Saat ditanya wartawan apakah benar-benar tidak membahas Pilpres 2024, Airlangga menjawab, "Kita bicara konten bicara isi pembangunan. Jadi kalau masalah itu masing-masing partai."

"Ya tadi kita membahas yg tadi saya sebut. Bahkan Pak Imin mendukung masalah stunting. Itu kita bahas," ketika ditanya apakah pencapresan Ganjar Pranowo jadi bahasan dalam rapat tersebut.

Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Ketua Umum PKB Abdul Muhaimin Iskandar, dan Plt Ketua Umum DPP PPP Muhamad Mardiono (CNBC Indonesia/Emir Yanwardhana)Foto: Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Ketua Umum PKB Abdul Muhaimin Iskandar, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, dan Plt Ketua Umum DPP PPP Muhamad Mardiono (dari kiri ke kanan) di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (2/5/2023) malam. (CNBC Indonesia/Emir Yanwardhana)

Kemudian setelah Airlangga memberikan pernyataan, giliran Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya Prabowo Subianto, Ketua Umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan, dan Pelaksana Tugas Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan Muhammad Mardiono yang keluar.

Prabowo dan Zulhas menekankan kembali kalau pertemuan ini adalah silaturahmi pascalebaran.

"Hal-hal yang baik, tadi kita terutama intinya Lebaran. Kemudian beliau menyampaikan perkembangan terakhir bidang ekonomi, ramalan semua negara besar, ramalan World Bank, IMF, semua," kata Prabowo.

"Indonesia benar-benar punya potensi benar-benar untuk menjadi negara maju, bisa sekarang kalau tidak salah GDP kita sudah US$ 1,5 triliun, diperkirakan sekarang ekonomi kita sudah ke 16 besar dan diperkirakan kita sangat mungkin menjadi ekonomi keempat terbesar di dunia kalau kita pandai memanfaatkan keadaan. Jadi itu titipan beliau kepada kita-kita. Saya kira itu intinya," lanjutnya.


(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Prabowo Puji Jokowi Saat Meresmikan Puluhan Proyek Listrik di Sumedang

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular