Menteng Kawasan Elit, Jangan Kaget Harga Tanahnya Bisa Segini

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
02 May 2023 06:30
Rumah di lelang di Jl.Cut Nyak Dien No.4, Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat (Tangkapan Layar via lelang.go.id)
Foto: Rumah di lelang di Jl.Cut Nyak Dien No.4, Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat (Tangkapan Layar via lelang.go.id)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kawasan Menteng di Jakarta Pusat sudah dikenal sebagai salah satu kawasan elit di Jakarta. Harga properti seperti rumah dan tanah di kawasan tersebut sangat mahal. Bahkan harganya terus mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Tidak percaya?

"Harga properti di Menteng 2010 itu 20 juta/m2, sekarang Rp 100 juta, berarti naik 5x lipat dalam 13 tahun. Singapura dari 10 tahun lalu sampai sekarang harganya sama aja segitu, kan sudah mentok. Kalau Indonesia gimana stagnan? Orang pertumbuhan 5% terus-terusan," ungkap pemilik PT Panangian Simanungkalit & Associates, Panangian Simanungkalit kepada CNBC Indonesia, dikutip Senin (2/5/2023).

Pemerintah Singapura memang berupaya mengontrol harga properti agar tidak terbang. Salah satunya dengan menaikkan pajak atas pembelian properti dengan menggandakan bea materai bagi orang asing menjadi 60%. Hal ini dimaksudkan untuk 'mendinginkan' pasar properti yang harganya kian melonjak.

Sementara itu di Indonesia, harga tanah dan nilai jual objek pajak (NJOP) terus mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Sorotan paling terlihat ke kawasan strategis seperti Menteng dan sekitarnya.

Rumah di lelang di Jl.Cut Nyak Dien No.4, Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat (Tangkapan Layar via lelang.go.id)Foto: Rumah di lelang di Jl.Cut Nyak Dien No.4, Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat (Tangkapan Layar via lelang.go.id)
Rumah di lelang di Jl.Cut Nyak Dien No.4, Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat (Tangkapan Layar via lelang.go.id)

"Ada yang Rp 150 juta/m2 sekitar Dipenogoro, Teuku Umar masih ada, tapi rata-rata Rp 100 juta/m2. Dipenogoro sama Teuku Umar udah dua jalan itu aja. Tapi sebagai residensial, Teuku Umar lebih sepi, lebih nyaman. Teuku Umar paling top lah," ujar Panangian.

Bukan tidak mungkin, harga tanah di Indonesia bisa terus naik bahkan berkali-kali lipat dari yang ada saat ini. Sedangkan harga tanah di Singapura tetap bisa terkontrol.

"Jadi tanah di Indonesia bisa gak Rp 1 miliar/m? Bisa. kalau Singapura mandek dari dulu harganya segitu-gitu aja. Saya 91 kuliah di NUS, Profesornya pernah ngomong sama saya, harganya udah turun, naik lagi. Indonesia belum pernah turun," pungkas Panangian.


(wur/wur)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Menteng Bukan Kawasan Kaleng-kaleng, Harga Tanahnya Segini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular