Penampakan Cuaca Mendidih Bak 'Neraka' Bocor di Belahan Asia
Seorang wanita menggunakan kipas angin tangan saat suhu mencapai rekor 45,4 derajat Celcius di Bangkok, Thailand. Beberapa wilayah di Asia, seperti Indonesia, Thailand, Bangladesh, dan India sedang mengalami cuaca panas ekstrem dalam beberapa waktu belakangan ini. (REUTERS/Chalinee Thirasupa)
di Thailand, pihak berwenang menyarankan masyarakat di Bangkok dan daerah lain untuk tidak bepergian ke luar rumah untuk mencegah risiko sakit. Sebab, pada Sabtu pekan lalu, Bangkok mencapai suhu 42 derajat Celsius dengan indeks panas mencapai 54 derajat Celsius. (REUTERS/Chalinee Thirasupa)
Bahkan pedagang menjual minuman dingin sangat diburu para warga Thailand saat gelombang panas melanda. Dilaporkan, cuaca panas itu berpengaruh pada rekor konsumsi listrik di Thailand. Akibat cuaca panas dan penggunaan AC yang lebih intens, Negara Gajah Putih mengonsumsi lebih dari 39 ribu megawatt (MW) pada 6 April. Nilai tersebut lebih tinggi dari rekor sebelumnya, yakni 32 ribu MW pada April tahun lalu. (Andre Malerba/Bloomberg via Getty Images)
Hal serupa dengan warga India minuman dingin menjadi incaran untuk meredakan dahaga saat gelombang panas melanda di kawasan tua Delhi. Salah satu negara yang terparah terpapar gelombang panas adalah India. Negara dengan jumlah penduduk lebih dari 1,4 miliar tersebut menjadi 'langganan' dihantam cuaca 'neraka'. (Money SHARMA / AFP)
Sejumlah warga juga memilih membeli sebuah guci untuk menyimpan persediaan air minum selama cuaca panas ekstrem ini melanda. Kementerian tenaga India telah meminta pembangkit listrik tenaga batu bara untuk meningkatkan produksi guna memenuhi permintaan listrik, yang mencapai rekor tertinggi minggu lalu saat suhu melampaui 43 derajat Celcius. (Narinder NANU / AFP)
Sementara di Dhaka Bangladesh, nampak anak-anak mandi di sungai Buriganga saat musim panas yang terik melanda wilayah tersebut. Bangladesh dilaporkan mengalami kenaikan suhu hingga di atas 40 derajat pada awal bulan ini. Suhu itu ditandai sebagai hari terpanas dalam 58 tahun. Bahkan, sejumlah permukaan jalan mencair akibat suhu ekstrem itu. (MUNIR UZ ZAMAN/AFP via Getty Images)
Cuaca panas tak biasa sedang menghampiri wilayah di Indonesia saat ini. Namun kejadian tersebut tidak termasuk gelombang panas seperti yang terjadi di beberapa wilayah Asia. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menginformasikan penyebab cuaca panas di Indonesia. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Menurut Kepala Pusat Layanan Iklim Terapan BMKG, Ardhasena Sopaheluwakan, Indonesia memiliki kondisi geografis yang berbeda dengan negara yang mengalami fenomena gelombang panas seperti China dan India. Menurutnya, suhu panas di Indonesia saat ini adalah fenomena akibat adanya gerak semu matahari yang merupakan suatu siklus yang biasa dan terjadi setiap tahun. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
