Wah! Investor Mau The Next President RI Seperti Jokowi

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia seringkali bertemu dengan investor asing dalam beberapa waktu terakhir. Dia bercerita, banyak investor bertanya siapa Presiden Indonesia selanjutnya.

Hal ini mengingat, masa jabatan Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan berakhir pada 2024.

"Dalam hal PMA ini tingkat kepercayaan mereka ke Indonesia tinggi sekali, terutama di periode Jokowi, mereka nanya the next pak Jokowi siapa," terangnya dalam konferensi pers, Jumat (28/4/2023)

Baca: Koruptor Siap-siap Nangis! Jokowi Bakal Teken RUU Ini

Secara eksplisit, kata Bahlil investor menginginkan calon berikutnya seperti Presiden Jokowi agar kebijakan hilirisasi dijalankan dengan konsisten. Nikel sudah dijalankan, dan selanjutnya adalah tembaga dan bauksit.

"Mereka ingin Presiden yang konsisten terutama hilirisasi," imbuhnya.

Penanaman Modal Asing (PMA) hingga kuartal I-2023 mencapai Rp 177 triliun atau tumbuh 20,2% dibandingkan realisasi periode yang sama tahun 2022 yang sebesar Rp 147,2 triliun.

Realisasi pertumbuhan PMA tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) yang hanya tumbuh 12,4% (year on year/yoy) atau sebesar Rp 151,9 triliun hingga kuartal I-2023.

Khusus untuk capaian realisasi PMA, provinsi Sulawesi Tengah berhasil mencatatkan sebagai lokasi dengan realisasi PMA tertinggi yakni sebesar US$ 1,9 miliar, yang kemudian diikuti oleh Jawa Barat US$ 1,9 miliar, DKI Jakarta US$ 1,2 miliar, Banten US$ 1,1 miliar, dan Riau US$ 1 miliar.

Baca: Diselamatkan Jokowi, Freeport Selamat dari Malapetaka!

Sementara untuk realisasi PMDN, provinsi Jawa Barat mencatatkan realisasi tertinggi sebesar Rp 21,9 triliun dan diikuti oleh DKI Jakarta, Jawa Timur, Kalimantan Timur, dan Riau.

Berdasarkan asal negara, realisasi investasi pada kuartal I-2023 didominasi oleh Singapura sebesar US$ 4,3 miliar, disusul Hongkong, RRT sebesar US$ 1,5 miliar, Republik Rakyat Tiongkok (RRT)/China sebesar US$ 1,2 miliar, Jepang sebesar US$ 1 miliar, dan Amerika Serikat sebesar US$ 0,8 miliar.

(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Saat Jokowi Bahas Jabatan 3 Periode Presiden Bareng Yusril