
Setelah PPP Capreskan Ganjar Pranowo, Bagaimana Nasib KIB?

Jakarta, CNBC Indonesia - Dinamika politik tanah air kian memanas selepas Hari Raya Idulfitri 1444 Hijriyah. Kemarin, Dewan Pimpinan Pusat Partai Persatuan Pembangunan secara resmi memutuskan mendukung Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden yang akan diusung dalam Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden 2024-2029.
"Setelah melalui musyawarah dan diskusi yang mendalam dengan mengucapkan bismillahirrahmanirrahim, PPP memutuskan Haji Ganjar Pranowo SH MIP sebagai calon presiden Republik Indonesia pada Pemilihan Umum Presiden 2024 yang akan datang," ujar Pelaksana Tugas Ketua Umum PPP Muhammad Mardiono di kediamannya di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Rabu (26/4/2023).
Menurut dia, penetapan pilihan dukungan PPP kepada bakal calon presiden didasarkan atas beberapa alasan dan pertimbangan antara lain:
Pertama, dukungan politik kepada Ganjar merupakan upaya untuk melanjutkan estafet kepemimpinan 2024-2029. Dukungan serupa, menurut Mardiono, telah pernah diberikan PPP pada Pilkada Jateng 2018-2023.
"PPP telah menghantarkan beliau menjadi gubernur Jawa Tengah yang berpasangan dengan kader PPP Gus Taj Yasin yang merupakan putera dari almarhum KH Maimun Zubair, beliau adalah guru kami semua," kata Mardiono.
Kedua, PPP menitipkan politik amar ma'ruf nahi munkar kepada Ganjar untuk diimplementasikan. Mardiono menekankan agar prinsip poitik religius diterapkan.
"Sebab PPP yakin, seyakin-yakinnya, bahwa dengan kultur NU beliau pasti memiliki visi yang sama dengan PPP. Semoga Indonesia yang didambakan oleh umat dan pendiri bangsa ini dapat menjadi negeri baldatun thoyyibatun warabbun ghaffur," kata Mardiono.
Ketiga, lanjut dia, PPP memandang bahwa kapasitas, integritas, dan akseptabilitas, Ganjar sangat layak untuk menduduki posisi sebagai presiden. Selain itu, dukungan popularitas dan elektabilitas sebagai politisi telah dibuktikan beragam survei dengan menempatkan Ganjar di posisi teratas bila dibandingkan dengan tokoh-tokoh yang lainnya.
Kemudian, menurut Mardiono secara historis, Ganjar merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dengan PPP. Ini karena karena sang mertua, Ahmad Supriadi, pernah menjabat sebagai ketua DPC PPP Purbalingga selama empat periode 1973-1991. Kemudian selama lima periode beliau menjabat sebagai anggota DPRD Kabupaten Purbalingga hingga menjadi Anggota MPR RI dari PPP.
"Hingga saat ini rumah mertua beliau juga masih digunakan sebagai kantor DPC PPP di Purbalingga. Kakar ipar beliau bernama Nurul Hidayah saat ini menjabat sebagai ketua DPC PPP Purbalingga sekaligus anggota Fraksi PPP DPRD Jateng," ujar Mardiono.
Keenam, menurut dia, berdasarkan forum Rapimnas kelima PPP, maka DPP PPP akan berusaha secara maksimal melakukan komunikasi dan langkah-langkah untuk mendorong agar PPP dapat bakal calon wakil presiden mendampingi Ganjar.
PDI Perjuangan selaku partai tempat Ganjar bernaung menyambut baik dukungan yang diberikan PPP terhadap Ganjar.
"Keputusan PPP ini merupakan sebuah dukungan sangat positif. PDI Perjuangan memberi apresiasi kepada PPP," ujar Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto dalam keterangan pers, kemarin.
Menurut Hasto, PDI Perjuangan mencatat salah satu landasan PPP untuk mendukung Ganjar, yakni PPP ingin menitipkan prinsip amar ma'ruf nahi munkar kepada Ganjar untuk diimplementasikan dalam tatanan politik pemerintahan di masa mendatang. Prinsip amar ma'ruf nahi munkar tersebut senafas dengan nasehat Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri kepada Ganjar, yaitu: bijaksana dan baik, baik dan bijaksana.
Dari sisi aspek sejarah, lanjut Hasto, hubungan kedua partai memiliki kesamaan yang di masa lalu menjadi partai tertindas yang sama-sama ditindas oleh Orde Baru. Selain itu, Megawati dan Hamzah Haz pun juga memiliki hubungan yang sangat erat apalagi pernah bersama di pemerintahan.
"Saat itu, Pak Hamzah menjadi wakil presiden. Ibu Megawati juga mempunyai persahabatan baik dengan ulama karismatik dan tokoh senior PPP, KH Maimun Zubair atau akrab dipanggil Mbah Moen semasa hidupnya," kata Hasto.
Atas keputusan PPP ini, Hasto mengatakan akan ditindaklanjuti dengan pertemuan dan dialog antarkedua partai dalam waktu dekat. Tujuannya guna mengukuhkan kerja sama partai politik dalam sistem presidensial yang berdiri kokoh pada rakyat sebagai pemegang prinsip kedaulatan negara.
"PDI Perjuangan menyambut terbuka atas dukungan yang diberikan, setelah partai memutuskan mengusung Ganjar Pranowo di Pilpres 2024 mendatang," ujar Hasto.