
Induk Jeep Mau PHK 3.500 Pekerja di AS, Pesangonnya Segini

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan manufaktur otomotif asal Belanda, Stellantis, berencana untuk melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) dan menawarkan opsi pengunduran diri secara sukarela kepada sekitar 3.500 pekerja di Amerika Serikat (AS). Stellantis adalah induk dari perusahaan otomotif Jeep dan Chrysler.
Dilansir dari Reuters, kabar tersebut beredar setelah munculnya surat serikat pekerja United Auto Workers (UAW) pada Senin (24/4/2023). Menurut laporan yang sama, surat tersebut bocor melalui unggahan di halaman Facebook UAW, Selasa (25/4/2023).
"Perusahaan pembuat mobil itu sedang mencari cara untuk mengurangi tenaga kerja dengan menawarkan paket insentif yang mencakup pesangon US$ 50.000 (sekitar Rp741,9 juta dan asumsi kurs Rp14.833/US$) untuk pekerja yang dipekerjakan sebelum 2007," sebut UAW Local 1264 dalam surat tersebut, dikutip Rabu (26/4/2023).
![]() Mahindra Automotive North America assembly workers work on a partially assembled ROXOR off-road vehicle at the MANA Plant in Auburn Hills, Michigan, U.S., January 30, 2019. Photo taken January 30, 2019. REUTERS/Rebecca Cook |
Hingga saat ini, Juru Bicara Stellantis, Jodi Tinson masih belum memberikan tanggapan apapun terkait isu PHK yang menghantam ribuan pekerjanya ini. Namun, salah satu sumber yang mengetahui kabar PHK ini menyebutkan bahwa kemungkinan jumlah uang pesangon yang akan diterima lebih rendah dari yang tertulis pada surat.
Akhir Februari lalu, Stellantis memutuskan untuk menghentikan operasi tanpa batas waktu di pabrik perakitan di Illinois, AS. Alasan pemberhentian tersebut karena meningkatnya biaya produksi kendaraan listrik.
Akibat pemberhentian itu, sekitar 1.350 pekerja yang membuat SUV Jeep Cherokee turut terdampak. Semenara itu, perusahaan pembuat mobil itu juga telah memberikan sinyal bahwa pihaknya mungkin tidak akan melanjutkan operasi karena ada pertimbangan opsi lain.
"Keputusan Stellantis untuk menganggurkan pabrik Illinois adalah pelanggaran habis-habisan terhadap kontrak serikat pekerja dengan UAW dan tidak dapat diterima," ujar Presiden UAW, Shawn Fain pada pekan lalu.
(wur)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Warga RI Bukan Main, Rubicon Aja Laris Manis Sampai Rekor