Siap-siap! 40.000 Pendatang Baru Bakal Ngadu Nasib di Jakarta

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
26 April 2023 21:25
H-1 Lebaran 2023 Bandar Udara (Bandara) Halim Perdanakusuma (HLP) terpantau ramai pemudik. Sekitar pukul 14.00 WIB, terdapat antrean di konter check-in salah satu maskapai penerbangan. (CNBC Indonesia/Intan Rakhmayanti)
Foto: H-1 Lebaran 2023 Bandar Udara (Bandara) Halim Perdanakusuma (HLP) terpantau ramai pemudik. Sekitar pukul 14.00 WIB, terdapat antrean di konter check-in salah satu maskapai penerbangan. (CNBC Indonesia/Intan Rakhmayanti)

Jakarta, CNBC Indonesia - Jumlah pendatang baru ke Jakarta pasca-mudik balik Lebaran pada tahun 2022 mengalami peningkatan yang signifikan dan diprediksi akan mengalami peningkatan sebesar 20%-30% di tahun ini.

Pada tahun 2020, jumlah pendatang baru ke DKI Jakarta mencapai 24.043 jiwa. Pada tahun 2021 mengalami penurunan 19,95% yaitu sebesar 20.046 jiwa. Sedangkan di tahun 2022 mengalami kenaikan yang signifikan sebesar 27,05% yaitu 27.478 jiwa.

Di tahun 2023 ini, diprediksi jumlah pendatang baru pasca mudik balik Lebaran akan mengalami peningkatan sebanyak 20%-30% atau sekitar 36.000-40.000 jiwa.

H-1 Lebaran 2023 Bandar Udara (Bandara) Halim Perdanakusuma (HLP) terpantau ramai pemudik. Sekitar pukul 14.00 WIB, terdapat antrean di konter check-in salah satu maskapai penerbangan. (CNBC Indonesia/Intan Rakhmayanti)Foto: H-1 Lebaran 2023 Bandar Udara (Bandara) Halim Perdanakusuma (HLP) terpantau ramai pemudik. Sekitar pukul 14.00 WIB, terdapat antrean di konter check-in salah satu maskapai penerbangan. (CNBC Indonesia/Intan Rakhmayanti)
H-1 Lebaran 2023 Bandar Udara (Bandara) Halim Perdanakusuma (HLP) terpantau ramai pemudik. Sekitar pukul 14.00 WIB, terdapat antrean di konter check-in salah satu maskapai penerbangan. (CNBC Indonesia/Intan Rakhmayanti)

Dengan adanya hal ini, Dinas Dukcapil DKI Jakarta menyiapkan layanan pendataan bagi pendatang baru, dengan mengajak dan mengedukasi warga untuk tertib adminduk dan lapor RT/RW setempat, demi mengantisipasi meningkatnya angka kemiskinan, stunting, angka pengangguran, dan kriminalitas di DKI Jakarta.

Tren pendatang ke DKI mayoritasnya berasal dari latar belakang pendidikan di bawah SLTA dengan penghasilan rendah. Oleh karena itu, para pendatang perlu memiliki kemampuan atau skill pekerjaan saat menetap.

"Ya memang kalau kita lihat tren pendatang selama 3 tahun ini kita lihat trennya itu 80% dari mereka itu berpendidikan SLTA ke bawah, 50% dari mereka berpenghasilan rendah dan mereka 20% berkonsentrasi di RW kumuh, begitu," ungkap Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta Budi Awaluddin saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (26/4/2023).


(wur)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kapan Sistem Ganjil-Genap Jakarta Berlaku Lagi? Ini Jadwalnya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular