Internasional

Tiba-tiba Belanda Keluarkan Peringatan, Intai Warga Inggris

Arrijal Rachman, CNBC Indonesia
22 April 2023 21:00
Hotel Amsterdam mencatat sekitar 1,75 juta kedatangan internasional dan 1,1 juta kedatangan domestik pada tahun 2021, menurut Statista. (Kenzo Tribouillard/AFP/Getty Images)
Foto: Hotel Amsterdam mencatat sekitar 1,75 juta kedatangan internasional dan 1,1 juta kedatangan domestik pada tahun 2021, menurut Statista. (Kenzo Tribouillard/AFP/Getty Images)

Jakarta, CNBC Indonesia - Belanda memulai kampanye menolak kedatangan turis-turis ke Ibu Kota-nya, Amsterdam. Terutama terhadap turis pria asal Inggris berusia 18-35 tahun. Penolakan ini ditujukan bagi para turis yang mengincar pusat-pusat hiburan untuk mengonsumsi obat-obatan terlarang dan pesta belaka.

Otoritas Amsterdam meluncurkan kampanye 'Stay Away' secara online di Inggris Raya mulai bulan ini. Disebutkan, kampanye ini bertujuan untuk mencegah "pengunjung yang mengganggu".

Kampanye "Stay Away" menargetkan pengunjung yang menggunakan kata kunci pencarian online seperti "stag party Amsterdam," "pub crawl Amsterdam" atau "cheap hotel Amsterdam". Otoritas Amsterdam akan menampilkan iklan peringatan kepada mereka, saat mencari kata itu di internet.

Iklan tersebut menggambarkan risiko dan konsekuensi dari "penyalahgunaan narkoba dan alkohol yang berlebihan," kata pihak berwenang Amsterdam, dikutip dari CNBC International, Sabtu (22/4/2023).

Otoritas lokal berencana memperluas kampanye ke negara Uni Eropa lainnya sepanjang tahun ini.

CNBC Internasional mengutip Statista, hotel-hotel di Amsterdam mencatat sekitar 1,75 juta kedatangan internasional dan 1,1 juta kedatangan domestik pada 2021. Dan, sekitar 360.000 tamu harian dari Inggris mengunjungi Amsterdam pada 2020.

Pihak berwenang di Amsterdam juga mulai gencar mengampanyekan tata krama yang benar saat berpelesiran di kawasan itu. Termasuk wilayah yang dikenal sebagai red light district.

Termasuk larangan merokok ganja di jalan, mengurangi penjualan alkohol dan waktu penutupan akhir pekan yang lebih awal untuk bar, klub dan tempat pekerja seks.

"Amsterdam adalah kota metropolis dan itu termasuk hiruk pikuk di dalamnya, tetapi untuk menjaga agar kota kami tetap layak huni, kami sekarang memilih untuk menetapkan batasan daripada membiarkan yang tidak bertanggung jawab bertumbuh," katanya.


(dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Belanda Resesi, Ekonomi Terkontraksi 2 Kuartal Beruntun

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular