Realisasi Investasi Hulu Migas Masih Mini, Baru Tembus 16,9%

Firda Dwi Muliawati, CNBC Indonesia
Selasa, 18/04/2023 15:35 WIB
Foto: Wilayah Kerja (WK) Pangkah yang dioperasikan oleh Saka Indonesia Pangkah Limited (SIPL) selaku Anak Perusahaan PGN Saka, afiliasi dari PGN Subholding Gas Pertamina, (Dok. SKK Migas)

Jakarta, CNBC Indonesia - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mencatat, realisasi investasi di sektor hulu minyak dan gas bumi (migas) pada kuartal I-2023 ini baru mencapai 16,9% atau baru mencapai US$2,63 miliar/Rp39 triliun (asumsi kurs Rp14.855 per US$)

Wakil Kepala SKK Migas, Nanang Abdul Manaf mencatat realisasi investasi pada Kuartal I-2023 baru mencapai US$ 2,63 miliar atau baru 16,9% dari target tahun ini yang sebesar US$ 15,54 miliar.

"Sisi investasi pencapaiannya US$ 2,63 miliar dari target tahun ini US$ 15,54 miliar atau pencapaian 16,9%," ujar Nanang dalam konferensi pers, Jakarta, dikutip Selasa (18/4/2023).


Nanang membeberkan, salah satu alasan yang membuat realisasi investasi hulu migas masih mini, salah satunya karena proses eksplorasi yang belum selesai. "Sebenarnya ada beberapa yang belum dibukukan, karena ada eksplorasi yang belum selesai," jelasnya.

Meskipun realisasi investasi tahun ini turun, realisasi investasi hulu migas tahun ini terhitung lebih besar dibandingkan dengan realisasi pada kuartal yang sama di tahun lalu.

"Dibandingkan tahun lalu, tahun ini lebih bagus sekitar 25,2% dibandingkan dengan posisi yang sama di Q1 tahun lalu," tandasnya.

"Kalo lihat grafik 3 tahun terakhir terjadi peningkatan dari sisi investasi di tahun ini harapan terjadi peningkatan signifikan. Investasi di bidang eksplorasi itu yang jaga lifetime industri kita mencoba tingkatkan cadangan migas yang baru untuk produksi masa depan," pungkasnya.


(pgr/pgr)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Duh! Lifting Migas RI Semester I-2025 Tak Capai Target