Rupiah Perkasa, Cicilan Utang Hingga Subsidi Jadi Menciut!

Anisa Sopiah, CNBC Indonesia
17 April 2023 20:45
Pekerja pusat penukaran mata uang asing menghitung uang Dollar AS di gerai penukaran mata uang asing Dolarindo di Melawai, Jakarta, Senin (4/7/2022). (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)
Foto: Ilustrasi dolar Amerika Serikat (AS). (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Penguatan nilai tukar rupiah dalam beberapa waktu terakhir memberikan dampak positif dalam pengelolaan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) 2023. Khususnya dalam penerimaan hingga pembayaran bunga utang.

Dalam kurun waktu sebulan, rupiah bergerak dari level Rp15.500 per dolar AS menjadi Rp14.600 per dolar AS. 

"(Dampaknya) positif, memang akan berpengaruh terhadap pendapatan pajak, pnbp SDA, berpengaruh pada belanja negara yang efisien, terutama untuk bayar bunga utang, subsidi, dan kompensasi energi sehingga defisit justru akan lebih terkendali," ungkap Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Febrio Kacaribu dalam konferensi pers, Senin (17/4/2023)

Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) hingga akhir Maret 2023 tercatat positif. Pendapatan negara, Sri Mulyani menjelaskan tumbuh cukup meyakinkan yaitu 29% menjadi Rp 647,2 triliun atau 26,3% dari APBN.

Kemudian belanja negara juga tumbuh meskipun rendah yaitu 5,7% menjadi Rp 518,7 triliun atau 16,9% dari APBN.

Maka dari itu, APBN mencetak surplus sebesar Rp128,5 triliun atau 0,61% terhadap produk domestik bruto (PDB) dan keseimbangan primer Rp 288,8 triliun.

Realisasi pembiayaan melalui penerbitan utang mencapai Rp 224,8 triliun (32,3% APBN), meliputi penerbitan surat berharga negara (SBN) Rp217,6 triliun dan sisanya adalah pinjaman.


(mij/mij)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Juni 2025, Cadev RI Hanya Naik USD 100 Juta

Next Article Harapan Sri Mulyani di Pemilu 2024: Semua Capres Wajib Baca!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular