Kenapa Al-Aqsa Jadi Rebutan Umat Islam & Yahudi?

MFakhriansyah, CNBC Indonesia
Jumat, 21/04/2023 04:30 WIB
Foto: AFP via Getty Images/AHMAD GHARABLI

Jakarta, CNBC Indonesia - Di bulan suci umat Islam, kepolisian Israel kembali melukai hati umat Muslim. Pada Rabu (5/4/2023) jamaah umat Muslim diserang secara brutal oleh polisi Israel saat Shalat Shubuh di Masjid Al-Aqsa. Dalam kejadian itu, Kepolisian Israel dilaporkan menangkap dan mengamankan lebih dari 350 orang.

Aksi tersebut kembali menuai kecaman dari masyarakat dunia. Sebab, Masjid Al-Aqsa adalah salah situs suci bagi umat Islam yang menyimpan sejarah panjang. Terlebih, Masjid Al-Aqsa pernah menjadi arah kiblat pertama bagi umat Islam di seluruh dunia sebelum bergeser ke Mekkah.

Selain itu, Masjid Al-Aqsa adalah salah satu tempat terpenting bagi perjalanan agama Islam. Pada 27 Rajab tahun kesebelas setelah diangkat menjadi Rasul, Nabi Muhammad SAW melakukan perjalanan Isra Mi'raj dari Masjidil Haram ke Masjidil Al-Aqsa dalam satu malam.


Namun, Al-Aqsa sebetulnya tidak bisa diklaim sebagai milik umat Islam saja. Al-Aqsa yang terdapat di kompleks seluas 35 hektare sebetulnya bermakna penting bagi tiga agama, yakni Islam, Yahudi, dan Kristen. 

Mengutip Britannica, bagi Yahudi, Al-Aqsa adalah sesuatu yang penting karena di sana lah tempat keberadaan kuil-kuil Yahudi yang tercantum di kitab sucinya. Di bagian Barat, terdapat tembok ratapan yang memiliki tingkat kesucian tinggi. Ini disebabkan karena tembok itu dipercaya sebagai sisa-sisa Kuil Kedua Yahudi yang dihancurkan Romawi pada 70 Masehi. 

Lalu, bagi Islam, seperti yang sudah dijelaskan di awal kompleks ini adalah kiblat pertama bagi umat Islam di seluruh dunia sebelum Ka'bah. Selain itu, Masjid Al-Aqsa juga disebut sebagai masjid suci ketiga setelah Masjidil Haram di Makkah dan Masjid Nabawi di Madinah. 

Sedangkan, bagi umat Kristiani, kompleks Al-Aqsa dan kota Jerussalem diyakini sebagai tempah penyembelihan Ismael (Ismail) yang dilakukan Abraham (Ibrahim).

Akibat tempat itu memiliki arti penting bagi ketiga agama, maka kerap kali menjadi 'sengketa'. Perserikatan Bangsa-Bangsa pun sebetulnya sudah menetapkan kawasan itu menjadi warisan dunia. 

Status itupun dibarengi oleh kedudukan khusus di bawah naungan PBB untuk menghindari konflik terbuka. Namun, seiring memanasnya masalah Israel-Palestina, Masjid Al-Aqsa selalu menjadi area konflik terbuka. Dengan sewenang-wenang, polisi Israel kerap melakukan represi kepada umat Muslim yang sedang beribadah. 

Kondisi ini makin parah ketika Jerussalem resmi diakui sebagai ibukota Israel, dan Amerika Serikat secara resmi mendukungnya dengan memindahkan kedutaan besarnya di kota tersebut. 


(mfa/mfa)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Prabowo Pilih Jalan Damai dengan Malaysia Soal Ambalat