Internasional

Alert! Negara-Negara Ini Dihantam Lonjakan Kasus Covid, RI?

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
Senin, 17/04/2023 10:15 WIB
Foto: Wabah Corona di New York (AP/John Minchillo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Subvarian baru Covid-19 bernama Arcturus tengah menjadi kekhawatiran di tengah masyarakat. Strain baru itu telah terdeteksi di beberapa negara seperti India dan Inggris.

Mengutip The Independent, penelitian telah menunjukkan bahwa Arcturus lebih menular hingga 1,2 kali lipat daripada subvarian utama terakhir.

Subvarian yang dikenal sebagai subvarian Omicron XBB.1.16 ini pertama kali diidentifikasi pada Januari dan telah dipantau oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sejak 22 Maret.


Lalu negara-negara mana saja yang telah mengalami lonjakan kasus Covid-19? Berikut daftarnya, sebagaimana dihimpun CNBC Indonesia, Senin (17/4/2023).

Australia

Kasus Covid-19 diperkirakan akan meningkat lebih lanjut di seluruh Australia setelah pertemuan keluarga selama akhir long weekend saat Paskah.

Sebagian besar negara bagian dan teritori telah mencatat peningkatan kasus yang konsisten selama dua bulan terakhir, di mana Victoria mencatat lonjakan kasus sebesar 60% dalam dua minggu terakhir, sebagaimana dilaporkan The Guardian.

Pada awal April, negara bagian tersebut melaporkan 5.772 kasus baru selama periode tujuh hari sebelumnya. Pada periode yang sama, New South Wales mencatat 9.876 kasus baru dan 36 kematian pekan lalu, dengan 952 orang di rumah sakit dan 20 dalam perawatan intensif.

Tingkat rawat inap relatif stabil dalam beberapa pekan terakhir, tetapi presiden Asosiasi Medis Australia, Steve Robson, memperingatkan kemungkinan lebih banyak infeksi. Ia juga mengatakan jumlah sebenarnya kasus Covid kemungkinan jauh lebih tinggi daripada angka resmi yang disarankan karena lebih sedikit orang yang melakukan tes secara teratur.

Jumlah kasus Covid di fasilitas perawatan lansia telah meningkat sekitar 65% dalam beberapa minggu terakhir, menurut pemerintah federal, meskipun beban kasusnya sekitar 80% lebih rendah dari gelombang musim panas lalu.

India

Arcturus telah memicu lonjakan kasus 13 kali lipat di India pada Maret saja. Lonjakan kasus telah menyebabkan negara tersebut melakukan latihan tiruan untuk memeriksa apakah fasilitas rumah sakit siap menghadapi jumlah kasus yang kembali meningkat.

Pada Rabu (12/4/2023) lalu, tercatat ada 40.215 kasus aktif Covid-19. Jumlah ini naik 3.122 hanya dalam satu hari, menurut statistik dari Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan Keluarga India.

Meskipun subvarian baru tampaknya lebih menular, dokter mengatakan sejauh ini belum ada peningkatan kematian, tetapi ada beberapa kasus Arcturus telah dilaporkan di antara bayi.

"Kita harus tetap waspada, tapi tidak perlu khawatir," kata Menteri Kesehatan India Mansukh Mandaviya dalam laporan tersebut. "Saat ini subvarian Omicron yang beredar di Tanah Air belum menyebabkan peningkatan angka rawat inap."

Amerika Serikat (AS)

Arcturus, yang telah meningkatkan kasus di India, juga telah dilaporkan muncul di seluruh Amerika Serikat, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC).

Varian baru menyumbang 7 persen dari kasus baru yang dilaporkan minggu ini, kata CDC dalam buletin mingguannya yang dirilis pekan lalu.

Ini adalah pertama kalinya CDC menandai kasus Covid terpisah di bawah XBB.1.16. Sebelumnya, semua infeksi dipukul di bawah varian XBB, mengutip Wionews.

Sebagian besar kasus Covid yang dilaporkan di AS disebabkan oleh varian XBB, dengan XBB.1.5, juga dikenal sebagai "Kraken", diyakini mewakili lebih dari tiga perempat kasus.

Singapura

Singapura berada di tengah gelombang Covid-19 selama sebulan terakhir ini, dengan infeksi harian melonjak dari sekitar 1.400 sebulan yang lalu menjadi sekitar 4.000 kasus per hari pada minggu lalu.

Menteri Kesehatan Ong Ye Kung pada Jumat (14/4/2023) lalu menyebut sekitar 30% adalah kasus reinfeksi, lebih tinggi dari proporsi 20% hingga 25% selama gelombang sebelumnya.

"Virus ini endemik, artinya selalu beredar di masyarakat. Dalam situasi seperti itu, yang mendorong gelombang lokal kita bukanlah infeksi impor, tetapi infeksi ulang dari individu yang ada di masyarakat," kata Ong, sebagaimana dikutip Channel News Asia.

Meski jumlah pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit telah meningkat, dari 80 orang per hari pada bulan lalu menjadi 220 orang per hari saat ini, namun Menkes Ong mengatakan ini masih "jauh di bawah" angka selama puncak pandemi dan jauh lebih rendah daripada jumlah pasien yang dirawat di rumah sakit untuk non-infeksi Covid.

Kurang dari 10 pasien Covid-19 telah berada di unit perawatan intensif pada satu waktu selama sebulan terakhir, tambahnya.

Inggris

Varian Covid baru yang mendatangkan malapetaka di India juga sudah sampai di Inggris. Badan Kesehatan dan Keamanan Inggris mengatakan varian itu sudah ada di Inggris dalam laporan varian terakhirnya yang dikeluarkan bulan lalu.

Data terpisah yang dikumpulkan dari pelacak varian melaporkan bahwa Inggris kini telah mengurutkan hampir 50 sampel Arcturus, sebagaimana dilaporkan DailyMail.

Namun Profesor Paul Hunter, ahli penyakit menular dari University of East Anglia, mengatakan masih terlalu dini untuk mengatakan apakah XBB.1.16 akan menyebabkan lonjakan kasus yang signifikan di Inggris, tetapi untungnya hal itu tampaknya tidak menyebabkan penyakit yang lebih parah.

Indonesia

Indonesia juga mengalami kenaikan kasus Covid-19. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengonfirmasi varian baru virus corona atau Covid-19 alias subvarian Omicron XBB 1.16 sudah masuk ke Indonesia, sudah ditemukan dua kasus.

"Dua kasus," ujar Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes Siti Nadia Tarmizi pekan lalu.

Sejak pekan lalu, kasus harian Covid-19 di Indonesia pada Jumat (14/04/2023) tercatat telah bertambah 1.017 dibandingkan Kamis (13/4/2023). Berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19, kasus konfirmasi Covid-19 di Indonesia hingga Jumat ini terhitung sejak awal pandemi pada 2020 lalu mencapai 6.755.600.


(luc/luc)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Covid-19 Kian Dianggap Biasa, Masyarakat Diminta Tetap Waspada