Nikel di Pulau Obi

Penampakan Sisa Tambang Nikel Disulap Jadi Beton & Rumah Baru

Suhendra, CNBC Indonesia
Kamis, 13/04/2023 12:28 WIB

Tambang nikel di Pulau Obi, Maluku Utara memanfaatkan sisa hasil slag nikel menjadi bata beton berkualitas tinggi, termasuk untuk rumah warga.

1/10 Limbah Tambang menjadi material Bermanfaat. (CNBC Indonesia/Suhendra)

Sisa hasil pertambangan atau limbah proses produksi nikel atau slag nikel diolah oleh perusahaan tambang Harita Group menjadi material bermanfaat seperti bata beton super sampai menjadi rumah warga di kawasan Kawasi Baru di Pulau Obi. (CNBC Indonesia/Suhendra)

2/10 Limbah Tambang menjadi material Bermanfaat. (CNBC Indonesia/Suhendra)

Slag nikel merupakan sisa hasil olahan smelter di pabrik feronikel yang dijadikan bahan batako. Bahan campurannya yang dicampur abu batu bara dan semen dengan komposisi 5%. Batako dari slag nikel ini jauh lebih berat dari bata umumnya. (CNBC Indonesia/Suhendra)

3/10 Limbah Tambang menjadi material Bermanfaat. (CNBC Indonesia/Suhendra)

Pengolahan slag nikel ini di Pulau Obi milik Harita Grup mampu diproduksi 1 juta potong batako slag nikel, dengan harga Rp 4.000 per potong batako. Perusahaan sedang menjajaki produk ini tak hanya dimanfaatkan di Pulau Obi tapi juga bisa dikirim ke luar pulau, ada peluang bisnis bagi yang berniat memanfaatkan secara komersial. Pemanfaatan slag nikel untuk batako ini baru 15% dari total hasil sisa tambang yang lebih banyak ditimbun dalam lubang tambang. (CNBC Indonesia/Suhendra)

4/10 Limbah Tambang menjadi material Bermanfaat. (CNBC Indonesia/Suhendra)

Selain untuk batako, slag nikel bisa dibuat untuk produk beton seperti tetrapod untuk pemecah ombak, beton cetak untuk saluran air, bahkan kubus beton untuk rumah-rumah ikan. (CNBC Indonesia/Suhendra)

5/10 Limbah Tambang menjadi material Bermanfaat. (CNBC Indonesia/Suhendra)

Salah satu pemanfaatan batoko slag nikel adalah untuk pembangunan kawasan perkampungan Kawasi Baru di Pulau Obi. Kawasan ini adalah lokasi program pemindahan  warga desa Kawasi yang bekerja sama dengan pemerintah daerah Halmahera Selatan. (CNBC Indonesia/Suhendra)

6/10 Limbah Tambang menjadi material Bermanfaat. (CNBC Indonesia/Suhendra)

Di kawasan Kawasi Baru, rencana ada 259 kepala rumah tangga yang akan pindah ke rumah yang sudah menggunakan batako hasil tambang yang lebih kokoh. Lokasi Kawasi Baru ini hanya berjarak 5 km dari lokasi pemukiman lama. Kawasan Kawasi Baru luasnya mencapai 24,8 hektare dari total area 100 hektare. (CNBC Indonesia/Suhendra)

7/10 Limbah Tambang menjadi material Bermanfaat. (CNBC Indonesia/Suhendra)

Kawasan Kawasi Baru mulai dibangun 2020, dan sampai saat ini masih terus proses pembangunan rumah-rumah warga  yang akan direlokasi untuk menekan risiko ekses dari kawasan pertambangan di Pulau Obi. (CNBC Indonesia/Suhendra)

8/10 Limbah Tambang menjadi material Bermanfaat. (CNBC Indonesia/Suhendra)

Rencananya mulai Mei 2023, proses relokasi warga mulai dilakukan secara bertahap. (CNBC Indonesia/Suhendra)

9/10 Limbah Tambang menjadi material Bermanfaat. (CNBC Indonesia/Suhendra)

Rumah yang dibangun ukurannya tipe 54/72 dan 108/360 meter dengan akses jalan yang sangat lebar. (CNBC Indonesia/Suhendra)

10/10 Limbah Tambang menjadi material Bermanfaat. (CNBC Indonesia/Suhendra)

Salah satu kelebihan batako dari slag nikel yang dipakai pada pemukiman warga di Kawasi Baru, selain kokoh juga dinding yang dibuat dari batako ini punya efek yang dingin, bisa lebih nyaman bagi penghuni karena Pulau Obi sehari-hari memiliki suhu yang tinggi sampai 33 drajat celcius. (CNBC Indonesia/Suhendra)