Sinyal Kuat BI, Potensi Rupiah Terus Perkasa Terbuka!

Hadijah Alaydrus, CNBC Indonesia
12 April 2023 16:50
Petugas menghitung uang  dolar di tempat penukaran uang Dolarindo, Melawai, Blok M, Jakarta, Senin, (7/11/ 2022)
Foto: Ilustrasi Dolar dan Rupiah. (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) menegaskan bahwa penguatan rupiah berpotensi terus belanjut ke depannya. Dari data Refinitiv, rupiah kini semakin dekat dengan rekor terkuat 2023 Rp 14.830/US$ yang dicapai pada 2 Februari lalu.

Pelaku pasar saat ini menanti rilis data inflasi Amerika Serikat yang bisa memberikan gambaran kebijakan moneter yang akan diambil The Fed.

Edi Susanto, Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI, mengungkapkan potensi penguatan masih terbuka, tapi sifatnya masih sangat data dependant khususnya data di Amerika Serikat (AS).

"Kalau data US yang rilis mendorong the Fed menjadi less hawkish bahkan dovish maka potensi DXY (dollar index) melemah (non-USD menguat) sangat terbuka," kata Edi kepada CNBC Indonesia, Rabu (12/4/2023).

Namun, lanjutnya, kondisi bisa berbalik kalau rilis datanya mendorong the Fed jadi hawkish maka dollar index bisa berpotensi menguat kembali.

Dari data Tim Riset CNBC Indonesia, secara teknikal, rupiah saat ini berada di bawah rerata pergerakan 50 hari (Moving Average 50/MA 50), MA 100 dan MA 200. Alhasil, ruang penguatan tentunya terbuka lebih besar.

Penguatan Mata Uang Garuda semakin terakselerasi setelah sukses menembus level psikologis setelah sukses melewati Rp 15.090/US$ yang sebelumnya menjadi support kuat.


(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dolar AS Mau 'Dipunahkan' Berulang Kali, Tapi Tak Berhasil!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular