Internasional

Terkuak! Begini Taktik Propaganda Putin dalam Perang Ukraina

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
12 April 2023 10:30
Vladimir Putin (SPUTNIK/AFP via Getty Images/GAVRIIL GRIGOROV)
Foto: (SPUTNIK/AFP via Getty Images/GAVRIIL GRIGOROV)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pertempuran Rusia dan Ukraina masih terus terjadi. Bahkan, peperangan ini telah menyeret retorika nuklir antara Moskow dengan aliansi Barat pimpinan Amerika Serikat (AS) yang mendukung rezim Kyiv.

Dalam propagandanya, Presiden Rusia Vladimir Putin disebutkan telah memainkan cara yang mirip dengan Perang Dunia 2. Hal ini terlihat dari bagaimana orang nomor satu Rusia itu seringkali menyebut perangnya di Ukraina sebagai perlawanan melawan Nazisme.

"Dalam hal narasi, dalam hal apa yang disebut Rusia sebagai memori budaya di sini, kami benar-benar melihat penggabungan retorika Perang Dunia 2 dan Perang Dingin," terang dosen senior dalam komunikasi politik di Universitas Nottingham Trent, Colin Alexander, kepada Express, Rabu (12/4/2023).

"Unsur yang jelas dari yang pertama adalah klaim Rusia atas pasukan Neo-Nazi di Ukraina."

Pada Mei tahun lalu, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov membandingkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, seorang Yahudi, dengan Adolf Hitler. Komentar ini pun dengan cepat dikecam oleh, antara lain, Menteri Luar Negeri Israel Yair Lapid.

Lalu, untuk perang dingin, hal ini menurut Colin terlihat dari bagaimana Putin terus menerus menyalakan ketegangan nuklir. Menyusul operasi militer di Ukraina, komentator pro-Moskow secara konsisten mengeluarkan ancaman nuklir terhadap Barat.

"Namun, ada juga elemen Perang Dingin Timur/Barat. Dan elemen nuklir juga memiliki konotasi ini, di mana apa yang coba dilakukan Rusia adalah menciptakan kesan bahwa itu adalah ancaman nuklir yang kredibel," tambahnya.

Saat ini, Kremlin telah memutuskan untuk menempatkan senjata nuklirnya di Belarusia, sebuah sekutu dekat Moskow yang secara jarak bersebelahan dengan negara-negara NATO. Langkah ini sempat mendapatkan pertentangan dari Barat.

Meski begitu, para pejabat AS, termasuk Presiden Joe Biden mengatakan mereka tidak melihat tanda-tanda Rusia benar-benar memindahkan persenjataan nuklir untuk memulai perang.

"Kami belum melihat alasan untuk menyesuaikan postur nuklir strategis kami sendiri atau indikasi Rusia sedang bersiap untuk menggunakan senjata nuklir," kata juru bicara Departemen Luar Negeri Vedant Patel.

Selain itu, Rusia saat ini sedang mengembangkan kapal selam berkemampuan nuklir terbaru. Kapal ini bahkan digadang-gadang sebagai 'senjata kiamat' karena memiliki rudal Poseidon yang memiliki daya hancur yang masif.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Putin Ngamuk di Tahun Baru, Perang Rusia-Ukraina Makin Ngeri

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular