
Alamak! Putin Tak Akan Segan Gunakan Nuklir Bila Ini Terjadi

Jakarta, CNBC Indonesia - Rusia masih memiliki kemungkinan untuk menggunakan senjata nuklirnya. Hal ini terjadi setelah negara itu berada dalam ketegangan yang memuncak dengan kekuatan Barat sehubungan dengan perang di Ukraina.
Menurut profesor keamanan dan strategi internasional di University of Birmingham, Patrick Porter, Moskow memiliki kemungkinan untuk melepaskan nuklir. Menurutnya, hal ini bisa saja terjadi bila Rusia mulai merasa putus asa dengan kondisi di Ukraina.
"Sementara Amerika Serikat [AS], Inggris, dan negara-negara yang memihak Kyiv setelah invasi Kremlin ke negara Eropa Timur tidak terlibat langsung dalam konflik, Presiden Rusia Vladimir Putin telah banyak berinvestasi untuk memenangkan konflik dengan Ukraina," ujar Porter dikutip Express, Senin (10/4/2023).
"Rusia rela berdarah. Mungkin tergoda, jika putus asa, untuk menggunakan itu [senjata nuklir] untuk keuntungannya dan berkata, kami bersedia, misalnya, untuk menghancurkan sebuah kota di Ukraina."
Menurut Porter, dalam situasi seperti itu, Moskow kemungkinan akan menyerang kota kecil atau pelabuhan, bukan Kyiv atau pangkalan militer. Ia menjelaskan serangan semacam itu akan menakuti musuh-musuh Rusia dan akhirnya membawa keuntungan psikologis bagi Negeri Beruang Merah.
"Dan salah satu masalah di sini adalah orang-orang menganggapnya gila. Mereka mengira itu pemikiran yang tidak rasional, mereka mengira itu salah perhitungan."
Porter menyebut Rusia telah membuktikan diri dalam menjalankan hal-hal yang sebelumnya disebutkan tidak mungkin. Ini dibuktikan dalam manuver Presiden Rusia Vladimir Putin yang memulai penyerbuan ke Ukraina pada Februari tahun lalu.
"Jika kita berpikir tentang cara di mana tidak hanya Rusia, tetapi banyak negara yang berbeda menangani dan berpikir tentang senjata nuklir mereka, kadang-kadang mereka mempertimbangkan penggunaan nuklir dalam keadaan ekstrem untuk mengimbangi apa yang mereka lihat sebagai kekalahan," tambahnya.
Retorika perang nuklir pun baru-baru ini memuncak antara Barat dan Rusia. Putin pada akhir bulan lalu memutuskan untuk menempatkan senjata nuklirnya di Belarus, yang notabenenya adalah sekutu dekat Moskow yang berbatasan langsung dengan Ukraina serta negara-negara aliansi militer Barat NATO.
Selain itu, Rusia juga sedang mengembangkan kapal selam berkemampuan nuklir terbaru yang dapat membawa rudal Poseidon. Armada ini diperkirakan akan beroperasi pada akhir tahun 2024 atau paruh pertama tahun 2025.
Poseidon sendiri digadang-gadang sebagai 'senjata kiamat' karena daya hancurnya yang dahsyat. Seorang veteran dan pakar militer Angkatan Udara India, Vijainder K. Thakur, mengatakan, dengan kemampuan itu, Poseidon seharusnya menjadi senjata pencegah perang.
"Poseidon adalah senjata kiamat. Itu adalah senjata pascakiamat. Yang paling penting, itu adalah senjata nuklir. Dengan demikian, itu hanya dapat digunakan sebagai pencegah. Itu tidak memiliki nilai tempur. Itu tidak bisa digunakan dalam perang. Itu hanya bisa mencegah perang," pungkasnya.
(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Putin Mulai Kalah, DPR Rusia Desak Penggunaan Nuklir
