Rusia-China & India Bikin Mata Uang Baru, Dolar AS 'Kiamat'?

Tim Redaksi, CNBC Indonesia
09 April 2023 15:00
BRASILIA, BRAZIL - NOVEMBER,14 (RUSSIA OUT) Chinese President Xi Jinping (L) and Russian President Vladimir Putin (R) attend the BRICS Summit in Brasilia, Brazil, November 14, 2019. Leaders of Russia, China, Brazil, India and South Africa have gateheres in Brasila for the BRICS Leaders Summit. (Photo by Mikhail Svetlov/Getty Images)
Foto: Getty Images/Mikhail Svetlov

Jakarta, CNBC Indonesia - Negara aliansi BRICS yakni Rusia, China hingga India bersiap untuk meninggalkan Dolar Amerika Serikat (AS) untuk melakukan perdagangan antarnegara. Saat ini aliansi negara itu dalam proses menciptakan alat pembayaran baru.

Proses ini juga dibuat berdasarkan strategi pengurangan total mata uang Dolar atau Euro.

Hal tersebut diutarakan anggota parlemen Rusia Alexander Babakov saat berkunjung ke India. Dikutip dari media India, Livemint, Kamis (6/3/2023), sebuah laporan mengindikasikan bahwa mata uang baru akan diamankan dengan emas dan komoditas lain termasuk elemen tanah jarang.

Tapi detil yang dipakai belum diungkap jelas. Babakov sendiri mengatakan bakal ada pembahasan lagi di KTT BRICS Agustus 2023.

Sebenarnya, keinginan penggunaan "mata uang" lain di BRICS sudah tercetus sejak 2009. Dalam pertemuan pada Juni 2009, pemimpin negara anggota ingin menambah "pengaruh" di ekonomi dunia.

Namun, implementasi mata uang BRIC belum terealisasi hingga kini. Tetapi sanksi Barat yang diberikan ke Rusia membuat Moskow mencetuskan lagi ini di 2023.

Diketahui, pada akhir Maret, Presiden Rusia Vladimir Putin mengadopsi kebijakan luar negeri baru yang menempatkan India dan China di garis depan. Pengumuman itu muncul hanya beberapa hari setelah Presiden China Xi Jinping mengunjungi Moskow untuk lebih memperkuat kemitraan pada Maret.

"Rusia akan terus membangun kemitraan strategis istimewa dengan Republik India dengan maksud untuk meningkatkan dan memperluas kerja sama di semua bidang atas dasar saling menguntungkan dan memberikan penekanan khusus pada peningkatan volume perdagangan bilateral, penguatan investasi dan ikatan teknologi , dan memastikan perlawanan mereka terhadap tindakan destruktif negara-negara yang tidak bersahabat dan aliansi mereka," kata pernyataan itu.

Putin juga mengumumkan niatnya untuk memprioritaskan dan meningkatkan kapasitas serta peran internasionalnya dalam pengelompokan seperti BRICS. Ia berujar ini untuk membantu menyesuaikan tatanan dunia dengan "realitas dunia multipolar".


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Teman Xi Jinping-Putin Nambah, Negara Ini Ikut BRICS

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular