Awas! Rusia Sebut Wilayah Ini Bisa 'Chaos' Gegara Barat

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
06 April 2023 21:29
The aurora borealis, or Northern Lights, are seen near the city of Trondheim, Norway Tuesday Jan. 23, 2012. Stargazers were out in force in northern Europe on Tuesday, hoping to be awed by a spectacular showing of northern lights after the most powerful solar storm in six years.  (AP Photo/Emil Bratt Borsting)
Foto: Norwegia (AP Photo/Emil Bratt Borsting)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Rusia kembali memberikan pernyataan keras kepada Barat. Hal ini terkait kondisi wilayah Kutub Utara.

Menteri Pembangunan Timur Jauh dan Arktik Rusia Aleksey Chekunkov mengatakan manuver 'tidak bersahabat' Barat dengan negaranya dapat memicu kekacauan di wilayah Arktik. Ini diakibatkan banyaknya proyek bersama yang ditangguhkan sesaat setelah Rusia menyerang Ukraina.

"Yang disebut mitra Barat kami menghasilkan tindakan tidak bersahabat sepihak di Dewan Arktik. Langkah seperti itu membuat Arktik tidak stabil," kata Chekunkov dikutip media Rusia, Russia Today, Kamis (6/4/2023).

Kerja sama di Dewan Arktik ditangguhkan tahun lalu setelah negara-negara anggota Barat memutuskan untuk memboikot Moskow atas krisis Ukraina. Dewan Arktik adalah badan antar pemerintah yang menangani masalah-masalah yang berkaitan dengan wilayah tersebut dan masyarakat adatnya.

Selain Rusia, negara dunia yang tercatat sebagai anggota Dewan Arktik adalah Kanada, Denmark, Finlandia, Islandia, Norwegia, Swedia, dan Amerika Serikat (AS).

Rusia memegang kepemimpinan bergilir dewan ketika ketegangan meningkat menjadi konflik terbuka di Ukraina pada Februari 2022. Tujuh anggota lainnya kemudian memutuskan untuk memutuskan semua kontak dengan Moskow, secara efektif membekukan sekitar setengah dari sekitar 130 proyek bersama yang sedang berjalan.

Chekunkov, yang mengepalai Kementerian Pembangunan Timur Jauh dan Kutub Utara, percaya bahwa situasinya ini tidak dapat dibiarkan.

"Kita dapat melakukan sesuatu di Kutub Utara hanya berdasarkan upaya bersama. Jika separuh Arktik hidup menurut aturan Federasi Rusia, dan separuh lainnya hidup menurut aturan yang berbeda, maka situasi seperti itu akan membawa kekacauan," tambahnya.

Moskow sendiri dijadwalkan akan menyerahkan kepemimpinan dewan ke Norwegia bulan depan. Pekan lalu, Oslo merilis programnya untuk kepemimpinan organisasi tersebut, dengan menitikberatkan kerja organisasi pada perubahan iklim dan pembangunan berkelanjutan.

Norwegia pun menolak undangan Rusia untuk menghadiri upacara transisi dan malah ingin melakukannya dari jarak jauh. Ini juga bermaksud untuk membatasi tingkat representasi di acara tersebut.

"Tidak mungkin ada pejabat politik senior yang menghadiri acara tingkat menteri di Rusia dan kami telah mengkomunikasikannya dengan jelas ke Rusia," Wakil Menteri Luar Negeri Norwegia Eivind Vad Petersson menjelaskan kepada Reuters.


(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Putin Ngamuk! Kapal Induk AS Nekat Dekat-Dekat Rusia

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular