
"Resesi Seks" Jepang Makan Korban, Rumah Hantu di Mana-Mana
"Resesi seks" benar-benar menghantam Jepang. Krisis populasi menyebabkan banyaknya sekolah tutup di negeri itu bahkan rumah banyak yang kosong dan runtuh.

Sebuah rumah kayu terlantar yang runtuh sebagian terlihat di Tambasasayama, Jepang. Hal ini menjadi saksi bagaimana "resesi seks" benar-benar menghantam Jepang. (Buddhika Weerasinghe/Getty Images)

"Resesi seks" mengarah ke menurunnya populasi. Jumlah rumah terlantar telah meningkat 90% selama 20 tahun terakhir. Angka-angka diprediksi akan melonjak menjadi 31,5% pada tahun 2038 kecuali sebagian besar bangunan yang ditinggalkan dibongkar, menurut prediksi kelompok penelitian. (Buddhika Weerasinghe/Getty Images)

Prefektur Hyogo adalah salah satu prefektur dengan semakin banyak bangunan terbengkalai. Kelahiran anjlok di bawah 800.000 pada tahun 2022, rekor terendah baru. Perkiraan pemerintah menyebut depopulasi juga delapan tahun lebih awal dari yang diharapkan. Fenomena ini memberikan pukulan telak bagi sekolah umum yang lebih kecil. Padahal ini seringkali menjadi jantung kota dan desa pedesaan. (Buddhika Weerasinghe/Getty Images)

Menurut data pemerintah, sekitar 450 sekolah tutup setiap tahun. Antara tahun 2002 dan 2020, hampir 9.000 sekolah menutup pintu mereka selamanya, sehingga sulit bagi daerah terpencil untuk memikat penduduk baru yang berusia lebih muda. (Buddhika Weerasinghe/Getty Images)

Sebenarnya anjloknya angka kelahiran adalah salah satu masalah besar yang sedang melanda negara-negara regional Asia. Tak hanya Jepang, fenomena resesi seks ini juga terjadi di Korea Selatan dan China. (Buddhika Weerasinghe/Getty Images)