Bos Pertamina Buka-bukaan Kronologi Meledaknya Kilang Dumai

Firda Dwi Muliawati, CNBC Indonesia
04 April 2023 13:57
Direksi PT Kilang Pertamina Internasional melakukan kunjungan kerja ke Kilang Dumai, Minggu (02/04/2023). (Dok: PT Kilang Pertamina Internasional)
Foto: Direksi PT Kilang Pertamina Internasional melakukan kunjungan kerja ke Kilang Dumai, Minggu (02/04/2023). (Dok: PT Kilang Pertamina Internasional)

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Kilang Pertamina Internasional (KPI), Subholding Refinery & Petrochemical PT Pertamina (Persero), membeberkan kronologi ledakan Kilang Dumai, Riau, yang terjadi pada Sabtu (01/04/2023) malam sekitar pukul 22.40 WIB.

Direktur Utama PT KPI Taufik Aditiyawarman mengatakan bahwa ledakan tersebut disebabkan oleh kebocoran gas hidrogen. Dia mengatakan kejadian dimulai pada pukul 22.42 waktu setempat dengan munculnya api pada pipa enam inci di kompresor gas.

"Kronologis kenapa terjadi fire atau flash di pipa 6 inci make up gas compressor di Kilang Dumai. Jadi pada jam 22.42 terjadi kebocoran gas hidrogen pada pipa 6 inci di kompresor 212C2, kemudian letak bocorannya pada line second stage kompresornya jadi posisinya antara second stage compressor sama third stage compressor," jelasnya saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VII DPR RI, Jakarta, Selasa (4/4/2023).

Kemudian, dia melanjutkan, dari kebocoran yang diikuti munculnya api itu menyebabkan dentuman yang keras. Taufik menyebut bahwa dentuman tersebut terasa hingga radius 1 kilo meter (km) dari titik kejadian. Dentuman terasa sampai di pemukiman warga sekitar area kilang.

"Kejadian bocoran tersebut diikuti flash serta menyebabkan getaran dan dentuman keras. Data terakhir itu dirasakan sampai radius 1 km yang terdampak di perumahan warga," jelasnya.

Usai terdeteksi adanya ledakan saat itu, Taufik mengungkapkan bahwa pihaknya segera melakukan pemadaman dan pendinginan. Sehingga, dia mengatakan, pemadaman berhasil dilakukan dan selesai pada pukul 22.51 waktu setempat, dan kondisi dinyatakan aman.

"Kemudian dilakukan pemadaman dan pendinginan dan Alhamdulillah rekan-rekan lapangan koordinasi berjalan baik. Sehingga, 22.51 api berhasil padam. Dan evaluasi lanjut jam 23.30 itu kondisi dinyatakan aman," tandasnya.

Perlu diketahui, Kilang Dumai ini merupakan kilang terbesar ketiga di Indonesia dengan total kapasitas pengolahan minyak mentah sebesar 170 ribu barel per hari (bph) atau 16,5% dari total kapasitas kilang Pertamina.

Sebelumnya, Area Manager Communication, Relations, & CSR RU Dumai, Agustiawan, menjelaskan bahwa proses recovery segera dilakukan agar operasional kilang dapat kembali berjalan optimal serta warga terdampak bisa segera beraktivitas.

"PT KPI RU Dumai meminta maaf atas kejadian ini, dan kami akan bertanggung jawab atas kerugian yang terjadi di masyarakat," ujar Agustiawan dikutip dari keterangan tertulis, Minggu (2/3/2023).

Akibat dari kejadian ini, terdapat beberapa rumah warga dan rumah ibadah, khususnya yang berdekatan dengan kilang, mengalami kerusakan minor. PT KPI RU Dumai akan segera menanggulangi kerusakan yang terjadi.

Dia menjelaskan bahwa saat ini PT KPI RU Dumai sedang membentuk Tim Pemulihan yang melibatkan pemerintah daerah, penegak hukum, serta perwakilan masyarakat untuk mempercepat langkah pemulihan. Pendataan terhadap kerugian di masyarakat pun sedang dalam proses pencatatan.

Selain itu, PT KPI RU Dumai juga menyiagakan tim medis untuk melakukan pengecekan kesehatan bagi masyarakat sekitar.

"Kami pastikan juga bahwa stok BBM Nasional, khususnya wilayah Sumatera Bagian Utara, dalam keadaan aman. Semoga proses recovery dapat berjalan baik sehingga beberapa hari ke depan kondisi operasional kilang sudah dapat berjalan optimal," pungkas Agustiawan.

Diketahui saat ini, proses investigasi penyebab insiden masih dalam proses penyelidikan. Adapun jumlah korban yang mendapatkan pertolongan pertama karena terkena pecahan kaca bertambah dari 5 orang menjadi 9 orang pekerja di ruang operator dan semuanya sudah kembali ke rumah masing-masing setelah mendapatkan perawatan di RS Pertamina Dumai.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pertamina Jadi Beli Minyak Murah Rusia? Ini Kabar Terbarunya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular