Internasional

Tanda-Tanda Perang Dunia 3 Makin Nyata, Bisa Pecah di Asia!

News - Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
02 April 2023 09:15
A new type 094A Jin-class nuclear submarine Long March 10 of the Chinese People's Liberation Army (PLA) Navy participates in a naval parade to commemorate the 70th anniversary of the founding of China's PLA Navy in the sea near Qingdao in eastern China's Shandong province, Tuesday, April 23, 2019. (AP Photo/Mark Schiefelbein, Pool) Foto: Kapal selam nuklir China (AP Photo/Mark Schiefelbein, Pool)

Jakarta, CNBC Indonesia - Sejak abad ke-20, situasi global makin tidak menentu, di mana tensi politik di berbagai kawasan meningkat seiring waktu. Ekonom Nouriel Roubini bahkan telah memprediksi adanya Perang Dunia 3 (PD3).

Pria yang dijuluki 'Dr Doom' alias 'Doktor Kiamat' itu sempat mengumbar prediksinya di forum publik 'Yahoo Finance's 2022 All Markets Summit'.

Menurut Roubini, salah satu biang keladinya adalah konflik Rusia-Ukraina. Selain itu, konflik nuklir Iran dan gesekan China untuk menaklukkan Taiwan juga menjadi faktor pendukung.

Profesor bisnis di Universitas New York itu juga berpendapat bahwa perang dingin sudah berlangsung antara Amerika Serikat (AS) dan China. Kondisinya bisa memanas karena Presiden Xi Jinping ingin menyatukan China dan Taiwan.

Ancaman lain yang disinggung peramal krisis ekonomi 2008 itu adalah rusuhnya Korea Utara (Korut) di semenanjung Korea.

Lokasi Pertempuran & Prediksi Perang Dunia 3

Pada Perang Dunia 2, lokasi pertempuran terfokus di Eropa dan Asia Pasifik. Ini terjadi karena di sanalah ketegangan bermula. Jerman dengan semangat lebensraum atau ruang untuk hidup berpandangan harus menguasai seluruh Eropa. Alhasil, mereka menyerang dan menaklukkan negara tetangganya.

Dan Jepang, catat Ari Subiakto dalam Kronik Perang Dunia 2 (2015), menyerang agresif terhadap negara-negara di Asia, termasuk Indonesia.

Jika melihat pada awal ketegangan, kemungkinan akan terjadi di Eropa dan Asia. Ini diungkap oleh Robert Farley, pengajar studi keamanan dan diplomasi di The Patterson School AS di 19fortyfive.

Peluang itu terjadi karena di Asia ada Taiwan yang menjadi titik panas antara China dan AS. China menganggap Taiwan sebagai provinsinya, tetapi pulau itu sebaliknya.

Meski belum mengakui kemerdekaan Taiwan, AS, merupakan pendukung utama Taipei. Di mana Washington sudah menyokong sejumlah hal untuk pulau ini termasuk militer.

Lalu, kemungkinan lain terjadi di Iran dan Korea Utara. Dan kawasan yang tak luput dari perang adalah Eropa yang menjadi titik panas antara Rusia dengan barat.

Meski terfokus di beberapa titik, perang pada dasarnya berdampak luas di seluruh dunia. Artinya, perang harus dihindari. Diplomasi menjadi hal utama untuk mencegah terjadinya perang.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Munculnya Ramalan Ngeri Baba Vanga & Dr Doom soal PD III


(luc/luc)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading