AS Cabut, Bagaimana Nasib Hilirisasi Batu Bara PTBA?

Mentari Puspadini, CNBC Indonesia
Kamis, 30/03/2023 13:33 WIB
Foto: Bongkar muat batu bara di China. (REUTERS/ALY SONG)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyampaikan, pihaknya sangat menaruh perhatian atas pengembangan proyek hilirisasi batu bara menjadi Dimethyl Ether (DME) khususnya yang dibangun PT Bukit Asam Tbk (PTBA) bersama PT Pertamina (Persero).

Karena seperti yang diketahui, hilirisasi batu bara yang dikembangkan PTBA dan Pertamina tentunya akan terkena dampak pasca hengkangnya perusahaan asal Amerika Serikat (AS) yakni Air Products and Chemicals Inc dari konsorsium proyek pengganti Liquefied Petroleum Gas (LPG) itu.

Staf Khusus Menteri ESDM Bidang Percepatan Pembangunan Infrastruktur dan Investasi Triharyo Indrawan Soesilo mengatakan, PTBA dalam kondisi terancam, pasalnya investor di proyek hilirisasinya baru saja hengkang.


"Yang paling concern adalah PTBA. PTBA kalau tidak hilirisasi, IUPK-nya kan akan dicabut," ungkap Triharyo saat ditemui wartawan pada acara Pupuk Indonesia Clean Ammonia Forum (PICAF) 2023, di Jakarta, Kamis, (30/3/2023).

Asal tahu saja, menurut Undang-undang nomor 3 tahun 2020, Pengusaha wajib meningkatkan nilai tambah dari hasil tambang atau hilirisasi. Ini juga menjadi syarat perpanjangan operasional tambang dari Kontrak Karya (KK) menjadi Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK).

Triharyo menjabarkan, salah satu alasan hengkangnya Air Products tersebut adalah proyek DME di Indonesia yang memakan waktu lama. Hal itu karena, proyek pengganti LPG ini baru berjalan pertama kalinya di Indonesia.

"Regulasinya juga baru disusun, sementara Air Products di Amerika Serikat (AS) Joe Biden banyak memberikan insentif yang mendorong transisi energi Investment. Jadi mungkin dia tidak bisa terlalu menunggu lama ya. Ini sedang disusun sedang disiapkan mereka sudah tidak sabar," sambung Triharyo

PTBA diimbau untuk gencar mencari mitra baru untuk melanjutkan proses hilirisasinya. Mengingat, Menteri ESDM Arifin Tasrif memaparkan bahwa proyek gasifikasi batubara PT Bukit Asam (PTBA) menjadi DME ditargetkan akan Commercial Operation Date (COD) pada kuartal empat tahun 2027.

Sebelumnya, ditargetkan PTBA akan memproduksi DME sebesar 1,4 juta ton per tahun dengan bahan baku batu bara sebanyak 6 juta ton per tahun

Sebelumnya, PTBA memastikan proyek hilirisasi atau gasifikasi batu bara menjadi dimethyl ether (DME) di Sumatera Selatan (Sumsel) tetap berjalan. Hal itu meskipun, salah satu konsorsium dari proyek ini yakni Air Products and Chemicals, Inc mengundurkan diri.

Direktur Pengembangan Usaha PTBA Rafli Yandra mengatakan pihaknya masih akan tetap berkomitmen menjalankan proyek gasifikasi sesuai arahan pemerintah. Sekalipun terdapat salah satu konsorsium yang mengundurkan diri.


(pgr/pgr)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Pak Prabowo, Efisiensi Bikin Hotel Merana & PHK di Depan Mata