Pemudik Kapal Laut Bakal Membludak, Ini Antisipasi Kemenhub

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
29 March 2023 17:15
Pemotor memadati Pelabuhan Merak, Banten, di puncak arus mudik, Sabtu (30/4) dini hari. Ramainya pemudik motor ini bak 'lautan' kendaraan. (Andhika Prasetya/Detikcom)
Foto: Pemotor memadati Pelabuhan Merak, Banten, di puncak arus mudik, Sabtu (30/4) dini hari. Ramainya pemudik motor ini bak 'lautan' kendaraan. (Andhika Prasetya/Detikcom)

Jakarta, CNBC Indonesia - Jumlah pemudik melalui angkutan laut mencapai puncaknya dibandingkan sebelum pandemi. Tahun ini, pemerintah memperkirakan jumlah pemudik jalur laut mencapai 2.411.093 orang, naik 8% dibanding tahun 2019 atau sebelum pandemi. Jika dibandingkan dengan jumlah penumpang pada 2022 yang sebanyak 2.064.406 orang, maka ada kenaikan 16,5%.

Pulau Sumatera menjadi wilayah paling banyak dikunjungi yakni mencapai 681.702 orang, sedangkan posisi kedua diduduki oleh Pulau Jawa yaitu mencapai 614.916 penumpang. Tantangan makin berat karena cuti yang dimajukan dan diperpanjang. Pemerintah pun perlu memiliki perencanaan baik dalam mengelola traffic management demi menghindari terjadinya penumpukan penumpang pada saat arus mudik dan arus balik nantinya.

"Direktorat Jenderal Perhubungan Laut turut berperan aktif dalam mempersiapkan angkutan mudik lebaran tahun 2023 yang akan menggunakan jasa transportasi laut dalam menjamin keselamatan dan kesehatan penumpang, awak kapal, dan petugas pelabuhan, dengan tetap menerapkan protokol Kesehatan," kata Pelaksana Harian Direktur Jendral Perhubungan Laut Capt. Antoni Arif Priadi dalam keterangannya, Rabu (29/3/2023).

Untuk memastikan keamanan dan keselamatan seluruh armada kapal dalam keadaan laiklaut, diinstruksikan kepada para Kepala Kantor Kesyahbandaran, Kepala KSOP Khusus Batam, Kepala KSOP Kelas I s/d IV dan Kepala UPP Kelas I s/d III untuk melaksanakan uji kelaiklautan kapal terhadap seluruh kapal yang berada/beropersi di wilayah kerjanya.

Mudik (Ist)Foto: Mudik (Ist)
Mudik (Ist)

"Keamanan dan keselamatan kapal adalah hal yang utama dalam moda transportasi, untuk itu hal tersebut harus selalu diperhatikan dan diprioritaskan," ungkapnya.

Terminal penumpang dan operator kapal juga perlu membentuk posko pelayanan Angkutan Laut Lebaran Tahun 2023 (1444 H) pada masing-masing wilayah kerja dengan melibatkan instansi dan stakeholder terkait di pelabuhan. Perlu juga pengawasan terhadap keselamatan dan keamanan pelayaran serta berkoordinasi dengan instansi dan stakeholder terkait, termasuk dengan BMKG setempat untuk menyebarluaskan prakiraan cuaca dari BMKG kepada masyarakat maritim untuk mewaspadai terjadinya cuaca buruk.

"Saya juga meminta agar mengoptimalkan potensi armada pada daerahnya masing-masing, terutama ruas-ruas dengan jumlah penumpang tertinggi pada arus mudik/balik sehingga dapat mengurangi terjadinya penumpukan penumpang," sebut Capt. Antoni.

Selain itu, perusahaan pelayaran juga wajib memperbaharui informasi terkini jadwal kedatangan/keberangkatan kapal baik di pelabuhan atau melalui media sosial. Salah satunya menjual tiket secara online sejak jauh hari, sehingga tidak terdapat penumpang yang menumpuk di Pelabuhan, termasuk seluruh kepala kantor agar melakukan pengawasan terhadap pengendalian kapasitas penumpang di atas kapal, dispensasi diberikan dengan memperhatikan aspek keselamatan, yang disampaikan oleh operator sebelum masa pemantauan.

"Terakhir saya meminta agar melakukan koordinasi dengan instansi terkait di wilayah masing-masing terkait Rencana Operasi Penyelenggaraan Angkutan Lebaran Tahun 2023 ini agar angkutan lebaran tahun 2023 sektor laut dapat berjalan lancar dan nyaman," tutupnya.


(fys/wur)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Perhatian! Harga Tiket Pesawat Naik, Mudik JKT-Jogja Sejuta

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular