Dari Pabrik Raksasa Ini, RI Bakal Hasilkan 52 Ton Emas/Tahun

pgr, CNBC Indonesia
29 March 2023 16:30
Konstruksi Smelter Manyar Gresik milik PT Freeport Indonesia. Sampai Februari 2023, konstruksi smelter sudah mencapai 56,5%, ditargetkan smelter beroperasi Mei 2024. Foto: Pratama Guitarra
Foto: Konstruksi Smelter Manyar Gresik milik PT Freeport Indonesia. Sampai Februari 2023, konstruksi smelter sudah mencapai 56,5%, ditargetkan smelter beroperasi Mei 2024. Foto: Pratama Guitarra

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia pada tahun 2024 akan memiliki pabrik raksasa penghasil emas. Pabrik tersebut adalah Precious Metal Refinery (PMR) milik PT Freeport Indonesia (PTFI) di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Java Integrated and Ports Estate (JIIPE) Gresik, Jawa Timur.

Pabrik PMR itu bisa menghasilkan emas hingga 52 ton per tahun. Produksi emas itu dilakukan dari hasil olahan Lumpur Anoda sebanyak 6.000 ton per tahun.

Lumpur anoda adalah produk samping dari proses pengolahan konsentrat tembaga. "Lumpur anoda bisa menghasilkan emas sebanyak 52 ton per tahun, perak 210 ton per tahun dan lainnya sampai ke timbal," ungkap Erika Silva Manager Technical Affairs dan PT Freeport Indonesia, saat ditemui di Area KEK JIIPE, Gresik, Rabu (29/3/2023).

Sebelumnya, Presiden Direktur PT Freeport Indonesia, Tony Wenas juga mengatakan, smelter tembaga ini bisa menghasilkan 600 ribu ton katoda tembaga per tahunnya. Selain itu, smelter ini juga akan menghasilkan 50 ton emas dan 150-200 ton perak per tahun.

Tony mengatakan, pembangunan smelter tembaga itu juga dibarengi dengan pembangunan PMR yang bisa ikut mengolah mineral mentah berharga lainnya seperti emas dan perak

"Produk akhir dari smelter tembaga dan precious metal refinery ini adalah katoda tembaga sekitar 600 ribu ton per tahun, kemudian emas batangan sekitar 50 ton per tahun, dan perak batangan sekitar 150-200 ton per tahun. Itu produk utama dari smelter dan precious metal refinery yang kami bangun saat ini," ungkapnya kepada CNBC Indonesia dalam program 'Mining Zone', dikutip Jumat (3/3/2023).

Sampai pada Februari 2023, kemajuan fisik secara total dari pabrik milik PT Freeport Indonesia (PTFI) tersebut sudah mencapai 56,5% atau sesuai dengan yang direncanakan.

"Target penyelesaian konstruksi fisik selesai di akhir Desember 2023, Dilanjutkan pre-commissioning dan commissioning hingga akhir Mei 2024. Mulai beroperasi ditargetkan pada akhir Mei 2024," ungkap Erika Silva.

Erika menyatakan bahwa, smelter baru Freeport akan memiliki kapasitas produksi sebanyak 1,7 juta metrik ton tembaga. Dengan begitu, smelter tembaga ini merupakan single line terbesar di dunia, lantaran melebihi kapasitas smelter tembaga yang ada di China dan Swedia yang berkapasitas 1,6 juta metrik ton.


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Terungkap! Ini yang Beli 20 Ton Emas dari Pabrik Terbesar Freeport

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular