
Update Perang Ukraina: Rusia Tembak Rudal, Ancam Hancurkan AS

Jakarta, CNBC Indonesia - Invasi atau "Operasi Khusus Militer" yang diluncurkan Presiden Rusia Vladimir Putin ke Ukraina pada 24 Februari 2022 lalu belum juga mereda hingga kini. Sejak itu, sejumlah ketegangan justru makin meningkat, terutama di kota-kota Ukraina yang telah diduduki oleh Kremlin.
Berikut update terbaru terkait perang antara dua negara tetangga, sebagaimana dirangkum CNBC Indonesia pada Selasa (28/3/2023).
1. Ukraina Tembak Jatuh Lebih dari Selusin Drone Rusia
Militer Ukraina pada Selasa mengatakan pihaknya telah menembak jatuh 14 dari 15 drone Shahed buatan Iran yang diluncurkan oleh Rusia ke wilayah udara Kyiv pada malam hari.
Sebelumnya, administrasi militer daerah Kyiv mengatakan dalam sebuah posting Telegram bahwa puing-puing yang berjatuhan dari insiden itu membuat sebuah gedung terbakar.
"Akibat jatuhnya puing-puing UAV di distrik Sviatoshynskyi, kebakaran terjadi di gedung non-perumahan. Api sudah padam," kata Serhii Popko, kata kepala administrasi militer, mengutip CNN.
"Tidak ada korban jiwa," tambah Popko.
2. Tank Inggris Tiba di Ukraina
Menteri Pertahanan Ukraina Oleksii Reznikov mengumumkan pada Senin bahwa Ukraina telah menerima tank tempur utama Inggris pertamanya, bersama dengan kendaraan lapis baja buatan Barat lain.
"Hari ini, saya mendapat kehormatan untuk menguji tambahan terbaru unit lapis baja kami bersama dengan komandan Pasukan Lintas Udara, Mayor Jenderal Maksym 'Mike' Myrhorodskyi, dan pasukan terjun payung kami," kata Reznikov dalam sebuah posting Facebook.
3. Serangan Mematikan di Sloviansk
Pihak berwenang Ukraina telah menyelesaikan operasi pencarian dan penyelamatan di lokasi serangan rudal Rusia di Sloviansk. Hal ini disampaikan Pavlo Kyrylenko, kepala administrasi militer wilayah Donetsk, kepada penyiar nasional, Senin.
Sedikitnya dua orang tewas dan 32 lainnya luka-luka dalam serangan di kota timur itu.
![]() This satellite image provided by Maxar Technologies shows smoke from recently dropped ordnance in southern Bakhmut, Ukraine, Monday March 6, 2023. (Satellite image ©2023 Maxar Technologies via AP) |
4. Zelensky Kunjungi Zaporizhzhia
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada Senin mengunjungi wilayah Zaporizhzhia, yang sebagian masih diduduki oleh Rusia.
Di sana dia mampir ke rumah sakit militer dan bertemu dengan Rafael Grossi, Kepala Badan Energi Atom Internasional (IAEA), dan anggota militer. Zelensky juga menuduh Rusia melakukan pemerasan nuklir atas kendalinya atas pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia.
5. Kepala Wagner ke Bakhmut
Kepala perusahaan militer swasta Wagner Rusia, Yevgeny Prigozhin, melakukan kunjungan lagi ke garis depan di dalam kota timur Bakhmut. Hal ini terlihat dari video yang digeolokasikan oleh CNN.
Video itu diunggah Senin dan direkam oleh jurnalis Rusia Alexander Simonov. Namun tidak jelas kapan tepatnya video tersebut diambil.
6. Rusia Latihan Tembak Rudal Jelajah di Perairan Lepas Pantai Jepang
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan Armada Pasifik Rusia menembakkan sepasang rudal supersonik ke sasaran tiruan di perairan lepas pantai Jepang pada Selasa pagi.
"Sebuah tim yang terdiri dari dua kapal rudal melakukan serangan rudal bersama terhadap perisai laut yang mensimulasikan kapal perang musuh," kata kementerian itu dalam sebuah posting Telegram.
"Target berhasil ditembakkan pada jarak 100 km (62 mil) dengan serangan langsung dari dua rudal jelajah Moskit."
Manuver dilakukan setelah Rusia melakukan latihan di Laut Jepang, juga dikenal sebagai Laut Timur, dengan kapal selam menghantam target darat lebih dari 1.000 kilometer (621 mil) jauhnya dengan rudal jelajah Kalibr atau jenis rudal yang sama dengan rudal yang biasa digunakan Moskow selama perang di Ukraina.
7. Rusia Ancam Hancurkan Amerika Serikat (AS)
Sekretaris Dewan Keamanan Rusia memperingatkan bahwa negaranya memiliki senjata untuk menghancurkan musuh mana pun, termasuk AS, jika keberadaannya sendiri terancam.
"Politisi Amerika yang terjebak oleh propaganda mereka sendiri," kata Nikolai Patrushev. "Tetap yakin bahwa jika terjadi konflik langsung dengan Rusia, AS mampu meluncurkan serangan rudal preventif, setelah itu Rusia tidak dapat lagi merespons."
"Padahal, ini kebodohan yang picik dan sangat berbahaya," tambahnya. Ia mengatakan selama ini Rusia hanya sabar tetapi Kremlin tak mau terintimidasi.
Diketahui komentar Patrushev muncul setelah Putin mengumumkan bahwa Rusia akan mulai menyimpan senjata nuklir di Belarus. Ini adalah yang pertama kalinya dilakukan Rusia sejak 1990-an.
Sementara itu, retorika konfrontatif Rusia telah meningkat setelah serangan ke Ukraina tahun lalu. Konflik itu menyebabkan AS, dan sekutu Barat lainnya, menyediakan bantuan militer ke Ukraina dan berjanji untuk menegakkan perjanjian pertahanan mereka jika Rusia menyerang negara sekutu NATO.
(tfa/wur)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ukraina Lempar Serangan Balik, Jebak Pasukan Rusia di Bakhmut
