Internasional

Apa Itu Senjata Nuklir Taktis yang Mau Dikerahkan Putin?

sef, CNBC Indonesia
27 March 2023 13:05
MOSCOW, RUSSIA - JUNE 25 : 9K720 Iskander-M is displayed at a fair within 'ARMY-2019 International Military and Technical Forum', in Moscow, Russia on June 25, 2019. (Photo by Sefa Karacan/Anadolu Agency/Getty Images)
Foto: Getty Images/Anadolu Agency

Jakarta, CNBC Indonesia - Rusia membuat geger awal pekan ini. Hal tersebut karena pernyataan Presiden Vladimir Putin, yang akan menempatkan senjata nuklir taktis di wilayah negara tetangga Belarusia.

Putin pun sesumbar ini tak akan melanggar perjanjian non-proliferasi. Perjanjian non-proliferasi senjata nuklir, yang ditandatangani pada masa Uni Soviet, menyatakan bahwa tidak ada kekuatan nuklir (Soviet atau Amerika Serikat/AS) yang dapat mentransfer senjata atau teknologi nuklir ke tenaga non-nuklir.

Meski demikian, perjanjian tersebut mengizinkan senjata untuk dikerahkan di luar perbatasan kekuatan nuklir. Tetapi harus tetap di bawah kontrol yang bersangkutan. 

Lalu Apa yang Dimaksud Senjata Nuklir Taktis Tersebut?

Akademisi dan negosiator kontrol senjata telah menghabiskan waktu bertahun-tahun berdebat tentang bagaimana mendefinisikan senjata nuklir taktis (TNW). Petunjuknya ada pada namanya yakni adalah senjata nuklir yang digunakan untuk keuntungan taktis tertentu di medan perang alih-alih meratakan suatu kota atau wilayah.

Hanya sedikit orang yang tahu persis berapa banyak TNW yang dimiliki Rusia. Itu karena hal ini masih merupakan wilayah yang masih diselimuti tradisi "kerahasiaan Perang Dingin".

Namun menurut Reuters, jika dibanding AS, Rusia memang memiliki keunggulan jumlah. Bahkan sangat besar dibanding aliansi militer NATO sekalipun.

AS sendiri yakin Rusia memiliki sekitar 2.000 hulu ledak taktis yang berfungsi, 10 kali lebih banyak dari Washington. Hulu ledak ini dapat dikirim melalui berbagai rudal, torpedo, dan bom gravitasi dari angkatan laut, udara, atau darat bahkan bisa didorong ke suatu daerah dan diledakkan.

AS pun sebenarnya juga memiliki banyak. Negeri itu diketahui memiliki sekitar 200 senjata semacam itu, di mana setengahnya berada di pangkalan di Eropa.

Bom nuklir B61 setinggi 12 kaki ini, dengan hasil berbeda dari 0,3 hingga 170 kiloton, dikerahkan di enam pangkalan udara. Ini tersebar di Italia, Jerman, Turki, Belgia, dan Belanda.

Siapa yang Mengendalikan Senjata Nuklir Taktis Rusia?

Pertanyaan muncul tentang siapa yang mengendalikan TNW. Mengutip laman yang sama, keputusan akhir dalam hal penggunaan senjata nuklir Rusia, baik strategis maupun non-strategis, menurut doktrin nuklir negeri itu, adalah presiden.

Untuk mempersiapkan serangan TNW, kemungkinan Putin akan berkonsultasi dengan sekutu senior dari Dewan Keamanan Rusia sebelum memerintahkan, melalui staf umum. Hulu ledak akan digabungkan dengan kendaraan pengiriman dan disiapkan untuk perintah peluncuran potensial.

"Karena Putin tidak dapat memprediksi tanggapan AS, seluruh postur nuklir Rusia akan berubah. Kapal selam akan melaut, pasukan rudal akan disiagakan penuh dan pembom strategis akan terlihat di pangkalan, siap untuk lepas landas segera," tambah Reuters.

Ketika Uni Soviet runtuh pada tahun 1991, Rusia memiliki sekitar 22.000 TNW. Tak Hanya di Rusia, ini tersebar di Belarusia, Ukraina dan Kazakhstan yang mewarisi persenjataan Soviet.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Geger Putin Kerahkan Senjata Nuklir Taktis, NATO Bereaksi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular