Harga BBM Pertalite Turun di April? Ini Kata ESDM

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan kemungkinan bisa dilakukannya penyesuaian harga Bahan Bakar Minyak (BBM) Khusus Penugasan atau Pertalite (RON 90).
Hal ini menyusul tren penurunan harga minyak mentah dunia saat ini. Bahkan, harga minyak mentah dunia kemarin mencatatkan rekor terendah dalam 15 bulan.
Perlu diketahui, harga minyak mentah dunia pada perdagangan Senin (20/03/2023) siang sempat tercatat mencapai US$ 71,02 per barel untuk jenis Brent, turun 2,7% dibandingkan perdagangan hari sebelumnya. Sementara jenis light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) longsor 2,89% ke US$ 64,81 per barel, berdasarkan data Refinitiv.
Namun demikian, penyesuaian harga BBM Pertalite bukan berarti bisa serta merta dilaksanakan.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian ESDM Tutuka Ariadji mengatakan bahwa penyesuaian harga BBM Pertalite ini baru bisa dilakukan jika harga minyak mentah terus menurun hingga ke level US$ 65 per barel.
"Sementara ini kalau (turunnya) sampai US$ 70, kami hitung masih belum (turun harga Pertalite). Jadi mulai US$ 65, harga minyak US$ 65 nanti kita namanya sesuatu yang kita lakukan adjustment ya," ungkap Tutuka saat ditemui di JCC Senayan, Jakarta, Selasa (21/3/2023).
Dia menambahkan, ada tiga formula yang turut menentukan perhitungan penyesuaian harga BBM Pertalite yakni harga pokok yang termasuk harga biaya pengadaan dan pengolahan, biaya distribusi, dan margin perusahaan.
"Kan biasanya ada harga pokoknya, harga biaya pengadaan, harga pengolahan lah ya, setelah itu ada distribusi, ada margin. Tiga formula," tambahnya.
Seperti diketahui, harga BBM Pertalite sejak 3 September 2022 lalu dibanderol naik menjadi Rp 10.000 per liter dari sebelumnya Rp 7.650 per liter. Begitu juga dengan harga BBM Solar bersubsidi ikut dibanderol naik menjadi Rp 6.800 per liter dari sebelumnya Rp 5.150 per liter.
Kenaikan harga BBM bersubsidi pada 3 September 2022 lalu karena tekanan lonjakan harga minyak mentah dunia, terutama sejak meletusnya perang Rusia-Ukraina pada 24 Februari 2022.
Pada 8 Maret 2022, harga minyak mentah dunia sempat menembus rekor US$ 127,98 per barel, lalu terus bertahan di atas US$ 100 per barel hingga awal Agustus 2022, dan kemudian tren menurun menjadi US$ 90-an per barel hingga awal November 2022. Lalu, semakin menurun hingga kini bahkan telah mencapai di bawah US$ 70 per barel untuk jenis WTI.
Dalam asumsi dasar ekonomi makro 2023 di dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2023, harga minyak mentah Indonesia (ICP) dipatok US$ 90 per barel, dan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (kurs) sebesar Rp 14.800.
Adapun kurs rupiah terhadap dolar AS pada awal perdagangan Selasa (21/3/2023), melansir data Refinitiv, menguat tipis 0,06%. Rupiah berada di posisi Rp 15.345 per US$ pada pukul 09:02 WIB.
[Gambas:Video CNBC]
Bukan Rp 10.000, Terungkap Segini Harga Asli BBM Pertalite
(wia)