
Rusuh! Penampakan Kericuhan Massa Oposisi Vs Polisi di Kenya
Sejumlah pendukung pemimpin oposisi Kenya Raila Odinga dari Azimio La Umoja Aliansi Satu Kenya, terlibat bentrok dengan kepolisian saat menggelar aksi protes.

Sejumlah pendukung pemimpin oposisi Kenya Raila Odinga dari Azimio La Umoja (Deklarasi Persatuan) Aliansi Satu Kenya, terlibat bentrok dengan kepolisian saat menggelar aksi protes di berbagai wilayah di Kenya, Senin (20/3/2023). Aksi itu dipicu biaya hidup yang semakin mahal. (REUTERS/Thomas Mukoya)

Di salah satu bagian dari perkampungan kumuh terbesar di Nairobi, Kibera, para demonstran membakar ban selama protes berlangsung. Odinga, pemimpin partai Azimio la Umoja, menyerukan demonstrasi untuk memprotes biaya hidup yang "meroket" dan pemilu yang "dicuri" pada Agustus tahun lalu. (YASUYOSHI CHIBA/AFP via Getty Images)

"Sejak Pak Ruto dilantik enam bulan lalu, dia terus menjalankan negara dengan banyak penghinaan," katanya. Hal tersebut ditandai dengan tingginya biaya kebutuhan pokok seperti bahan bakar, minyak goreng, biaya sekolah dan listrik. (YASUYOSHI CHIBA/AFP via Getty Images)


Sementara itu, beberapa pemuda peserta aksi demo ditangkap di salah satu tempat demonstrasi di ibu kota. Menteri Dalam Negeri Kithure Kindiki juga mengeluarkan pernyataan yang memperingatkan siapa pun yang menghasut kekacauan publik atau mengganggu perdamaian akan dituntut. (REUTERS/Monicah Mwangi)

Ruto sendiri menyatakan tidak akan terintimidasi oleh demonstrasi dari kubu oposisi. "Anda tidak akan mengancam kami dengan ultimatum, kekacauan, dan impunitas. Kami tidak akan membiarkan itu," katanya, meminta Odinga untuk bertindak "secara legal dan konstitusional". (REUTERS/Monicah Mwangi)