Bukan DME, Indonesia-AS Teken Kerja Sama Strategis Ini

News - Rindi Salsabilla Putri , CNBC Indonesia
18 March 2023 17:45
Amerika Serikat, Indonesia Umumkan Kemitraan Energi Bersih dengan Nuklir Reaktor Modular Kecil. (Dok. U.S. Embassy & Consulates in Indonesia) Foto: Amerika Serikat, Indonesia Umumkan Kemitraan Energi Bersih dengan Nuklir Reaktor Modular Kecil. (Dok. U.S. Embassy & Consulates in Indonesia)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia dan Amerika Serikat (AS) mengumumkan kerja sama strategis untuk pengembangan Indonesia dalam program energi bersih nuklir, Sabtu (18/3/2023).

Melalui Forum Bisnis Kamar Dagang dan Industri Indo-Pasifik di Bali, kerja sama itu diteken guna mendukung upaya Indonesia dalam menggunakan teknologi reaktor modular kecil alias small modular reactor (SMR) untuk memenuhi keamanan energi dan iklim.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto; Duta Besar AS untuk Indonesia, Sung Y. Kim; Wakil Asisten Utama Menteri Luar Negeri AS, Ann Ganzer; dan Badan Perdagangan dan Pembangunan AS (USTDA) secara resmi mengumumkan Memorandum of Agreement dan hibah afiliasi, serta penandatanganan kontrak sebagai hasil akhir di bawah kerja sama untuk Infrastruktur dan Investasi Global (Partnership for Global Infrastructure and Investment/PGII).

"Perjanjian tersebut memajukan tujuan Kemitraan Transisi Energi yang Adil (Just Energy Transition Partnership/JETP) dan akan memperkuat kepemimpinan Indonesia di kawasan ASEAN dalam penggunaan teknologi energi bersih nuklir yang canggih, aman, dan terjamin," tulis keterangan yang diterima CNBC Indonesia, Sabtu (18/3/2023).

"Sehingga mendukung target Net Zero Emissions di Indonesia pada 2060," lanjut keterangan tersebut.

Melalui perjanjian tersebut, USTDA memberikan hibah kepada PLN Indonesia Power untuk membantu menilai kelayakan teknis dan ekonomi pembangkit listrik tenaga nuklir yang diusulkan di Kalimantan Barat.

Hal tersebut akan mencakup rencana pemilihan lokasi, rancangan pembangkit listrik dan sistem interkoneksi, penilaian dampak lingkungan dan sosial awal, penilaian risiko, perkiraan biaya, dan tinjauan peraturan.

Selain itu, kerja sama ini akan mencakup pendanaan baru, yakni US$1 juta atau sekitar Rp15,3 miliar (asumsi kurs Rp15.374/US$) untuk pembangunan kapasitas bagi Indonesia berdasarkan kerja sama yang sudah berjalan di bawah Program Infrastruktur Dasar Departemen Luar Negeri AS untuk Penggunaan Teknologi SMR yang Bertanggung Jawab (FIRST).

Hal ini mencakup dukungan di berbagai bidang, seperti pengembangan tenaga kerja, keterlibatan pemangku kepentingan, regulasi, dan perizinan.

"Kerja sama strategis untuk membantu Indonesia mengembangkan program energi bersih nuklir reaktor modular kecil, dan yang menjadi hasil utama di bawah Kemitraan untuk Infrastruktur dan Investasi Global, merupakan tonggak penting dalam upaya Indonesia mencapai tujuan iklimnya dan mempromosikan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," papar Sung Y. Kim.


[Gambas:Video CNBC]

(dce)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
Artikel Terkait
Baca Juga
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading