Asal Mula Kekesalan Jokowi, Sampai Ancam Menteri & Gubernur

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali menunjukkan kegeramannya setelah dirinya merasa dibohongi oleh oknum Pegawai Negeri Sipil (PNS) pusat maupun daerah serta para pejabat soal implementansi penggunaan barang dalam negeri.
Kemarahan Jokowi ini terkait dengan masih tingginya belanja impor, sementara menggunakan dana dari anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) dan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD). Mantan walikota Solo ini tidak bisa terima, karena dia mendapati ada pihak yang sengaja berbohong.
"Jangan sampe saya dengar ini ada hanya diganti kulitnya, dalemnya tetep barang impor repackaging," ungkap Jokowi dalam Pembukaan Business Matching Produk Dalam Negeri di Jakarta, dikutip Jumat (17/3/2023).
"Dipikir saya gak tau, ini hati hati saya perintahkan ke Polri dicek betul. Kalau ada seperti ini mau bohong-bohongan terus kita," tegasnya.
Dia pun menegaskan penggunaan barang dalam negeri akan dihubungkan dengan tunjangan kinerja (tukin) dan sanksi nantinya.
"Kalau masih beli baik BUMN BUMD Kabupaten, Kota dan Provinsi dan KL masih coba coba beli produk impor dari uang APBN APBD BUMN ya sudah sanksinya tolong dirumuskan pak menko, biar semua kita bekerja dengan reward dan punishment," ujar Jokowi.
Dalam kesempatan yang sama, Jokowi memuji keberhasilan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono dalam penggunaan barang dalam negeri. Salah satunya terkait dengan aspal.
"Dulu kita ingat yang urusan aspal saja, 80% kita impor coba. Kita punya Buton, saya datang ke Buton. Saya perintah langsung ke Pak Menteri PUPR, apa gak bisa seperti ini. Kita bikin jalan deposit aspal kita di Buton gede banget malah kita impor," cerita Jokowi.
Tak lama berselang, menurut Jokowi, perintah itu langsung dilaksanakan oleh Basuki. Oleh karena itu, dia menilai penobatan Kementerian PUPR sebagai yang terbaik dalam penggunaan produk dalam negeri sudah tepat.
"Jadi kalau Pak Menteri PUPR juara bener udah bener. Begitu saya perintah pak produksi Buton kita beli dari e-catalog gini lho. Ini sudah betul penilainya betul juara 1 betul," terangnya.
[Gambas:Video CNBC]
Pengamat: Serapan APBD Selalu Rendah, Perlu Sanksi Tegas!
(haa/haa)