Kapan Investigasi Depo BBM Plumpang Kelar? Ini Kata Pertamina
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pertamina (Persero) mengungkapkan proses investigasi insiden kebakaran Terminal atau Depo Bahan Bakar Minyak (TBBM) Plumpang, Jakarta Utara, hingga kini masih berlangsung.
Lantas, kapan hasil investigasi kebakaran ini akan tuntas dan disampaikan ke publik?
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengatakan, investigasi sendiri dilakukan bersama tim aparat penegak hukum, tim teknis dari Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Ditjen Migas) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan internal Pertamina.
Namun sayangnya, ia belum dapat menyebut secara pasti kapan proses investigasi dapat selesai dilakukan.
"Audit ini dipimpin oleh APH (Aparat Penegak Hukum) dan juga Ditjen Migas, jadi kami pun anggota, sehingga semua itu tentu kita ikut bantu support data narasumber dan sebagainya, namun ini timnya bukan hanya tim kami, ada APH dan Ditjen Migas," ungkapnya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VII DPR RI, Kamis (16/3/2023).
Namun demikian, dalam salah satu kesimpulan rapat, Komisi VII meminta agar Dirut Pertamina untuk dapat menyampaikan ke Komisi VII hasil atau perkembangan investigasi TBBM Plumpang paling lambat dalam waktu 1 bulan.
Seperti diketahui, kebakaran besar melanda Terminal BBM Plumpang Pertamina pada Jumat (3/3/2023) malam. Adapun, depo tersebut merupakan objek vital nasional yang memasok sekitar 15% kebutuhan BBM Indonesia.
Terminal BBM Plumpang ini memasok kebutuhan BBM di 790 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang tersebar di 19 Kabupaten/Kota, dan juga memasok LPG di 22 kabupaten/kota.
VP Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso sebelumnya mengatakan api sudah dipadamkan sejak pukul 22.43 WIB. Setelah itu, dilanjutkan dengan proses pendinginan selama beberapa jam.
"Setelah cooling down, dini hari tadi tim mulai mengecek dan investigasi," katanya, Sabtu (4/3/2023). Fajar pun mengatakan penyaluran BBM sudah mulai beroperasi secara bertahap sejak Sabtu dini hari.
Peristiwa kebakaran ini menimbulkan korban jiwa. Data terbaru Pertamina menyebutkan, per 16 Maret 2023 pagi, setidaknya 25 orang meninggal dunia akibat insiden kebakaran ini.
(wia)