Stasiun Tanah Abang Diperbesar, Bakal Jadi 'Raksasa'

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
Rabu, 15/03/2023 15:35 WIB
Foto: Transportasi KRL Ditengah Lonjakan Covid (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah sedang melakukan percepatan pembangunan Stasiun Tanah Abang, Jakarta Pusat yang akan dikembangkan menjadi stasiun ultimate. Pengembangan Stasiun Tanah Abang ini dilakukan untuk mengakomodasi pertumbuhan penumpang KRL Jabodetabek.

Sesuai data yang dihimpun berdasarkan tap in dan tap out, jumlah penumpang yang keluar-masuk di Stasiun Tanah Abang mencapai lebih dari 36.000 orang per perhari sementara penumpang yang transit di stasiun ini mencapai 105.000 orang per hari.

Setelah pengembangan, Direktur Jenderal Perkeretaapian Risal Wasal menyebut bahwa stasiun ini nantinya akan mampu melayani penumpang keluar-masuk sebanyak 80.000 orang per hari dan penumpang transit sebanyak 300.000 orang per hari dengan 4 peron dan 6 jalur aktif.


"Luas bangunan yang akan DJKA bangun nantinya sekitar 1,3 hektare, yang akan memanfaatkan lahan bekas Depo Lokomotif Tanah Abang," kata Risal, Rabu (15/3/23).

Dalam pengembangan Stasiun Tanah Abang, DJKA akan mengerjakan pembangunan gedung stasiun termasuk emplasemen, peron, penataan jalur dan fasilitas operasi kereta api. Sementara PT KAI (persero) akan bertanggung jawab dalam penataan area parkir dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan bertanggung jawab terhadap penataan area dan akses di sekitar stasiun.

Stasiun Tanah Abang akan dibagi ke dalam tiga tahap. Pada Tahap I, DJKA akan melakukan pekerjaan yang meliputi kegiatan pembangunan gedung stasiun baru dan emplasmen di lahan bekas Depo Lokomotif Tanah Abang. Tahap I ini diharapkan dapat segera selesai sehingga bangunan baru Stasiun Tanah Abang sudah dapat difungsikan pada akhir tahun 2023.

"Belajar dari pembangunan yang sudah-sudah, kami berupaya pembangunan Stasiun Tanah Abang tidak mengganggu penumpang yang setiap hari transit dan naik-turun kereta di stasiun ini," kata Risal.


(hoi/hoi)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Tarif Trump Hantam Padat Karya, PHK-Daya Beli Anjlok Ancam RI?