Tangkis Inflasi Sembako, Sri Mulyani Siapkan Pengaman

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, akan menambah anggaran Badan Pangan Nasional (Bapanas). Hal itu untuk mendukung Bapanas dalam melakukan stabilisasi harga pangan bersama Perum Bulog.

Sri Mulyani menjabarkan, perkembangan inflasi saat ini masih terjaga di level moderat. Di mana, untuk inflasi pangan bergejolak alias volatile food ada kenaikan ke 7,62% di bulan Februari 2023 dari posisi Januari 2023 masih di 5,28%.

"Berarti kita tahu sumber inflasi yang harus diwaspadai itu volatile food, dalam hal ini beras dan pangan yang jelang Lebaran biasanya menunjukkan kenaikan," kata Sri Mulyani saat Konferensi Pers APBN KiTA edisi Maret 20023, Selasa (14/3/2023).

Tercatat, pada Februari 2023, ada kenaikan inflasi untuk beras, bawang merah, dan cabai merah, sedangkan daging ayam dan telur mengalami penurunan.

"Ini yang kita bahas di Kabinet untuk menstabilkan agar beras tidak naik tinggi, ayam dan telur tidak jatuh," katanya.

"Ini yang nanti kita akan memberikan anggaran tambahan untuk Bapanas melakukan stabilisasi dengan Bulog dalam rangka menjaga baik beras, ayam, dan telur ini," tambahnya.

Upaya stabilisasi harga tersebut, kata Sri Mulyani ditujukan agar ada keseimbangan harga bagi petani maupun peternak dan konsumen.

"Kita harapkan stabilisasi harga menjaga sehingga kesejahteraan petani dan peternak terjaga, dan di konsumen tidak terjadi inflasi tinggi," katanya.

Sementara itu, Panel Harga Badan Pangan mencatat, harga beras medium hari ini naik Rp10 ke Rp11.810 per kg. Harga daging ayam juga naik Rp30 jadi Rp33.770 per kg dan telur naik Rp80 ke Rp28.020 per kg.

Harga beras medium saat ini naik dibandingkan Februari 2023 yang tercatat di Rp11.770 per kg. Sementara harga telur dan daging ayam saat ini melandai dari posisi Februari 2023 yang di Rp28.100 per kg dan daging ayam yang di Rp33.670 per kg.

Harga tersebut adalah rata-rata nasional di tingkat pedagang eceran.