Harga Cabai Rawit Makin Pedas, Ternyata Ini Biang Keroknya

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga cabai terpantau bergerak naik. Hari ini, Senin (13/3/2023 pukul 16.32 WIB), Panel Harga Badan Pangan menunjukkan, harga cabai rawit merah melonjak ke Rp67.290 per kg.
Sepekan lalu, 6 Maret 2023, harga cabai rawit merah masih bertengger di Rp62.8140 per kg. Harga saat ini sudah melampaui harga pada Maret 2022 lalu yang masih di Rp59.270 per kg.
Harga tertinggi hari ini mencapai Rp103.930 per kg di Kalimantan Utara.
Sementara itu, meski turun tipis, harga cabai merah keriting yang hari ini di Rp43.840 per kg, masih lebih mahal dibandingkan sepekan lalu yang tercatat di Rp42.870 per kg.
Harga tertinggi hari ini mencapai Rp64.320 per kg di Kalimantan Utara.
Ketua Asosiasi Agribisnis Cabai Indonesia (AACI) Abdul Hamid mengatakan, harga cabai rawit merah yang normal adalah bergerak di Rp40-60 per kg.
"Harga saat ini memang sudah melampaui batas normal, bahkan ada yang sudah sampai Rp100 ribuan," kata Hamid kepada CNBC Indonesia, Senin (13/3/2023).
"Mohon pasar memahami, dengan kondisi seperti ini, saat hujan tinggi, memberi tekanan bagi petani. Dia harus mengeluarkan biaya lebih banyak untuk menyelamatkan tanamannya. Jadi, itu harus dipahami ketika ada kondisi cuaca seperti ini, harga cabai naik," jelasnya.
Menurutnya, curah hujan yang tinggi, terutama sejak Februari lalu, membuat tanaman-tanaman cabai yang siap panen maupun masih muda terserang penyakit akibat jamur, patek. Ditambah, curah hujan yang deras membanjiri lahan sehingga tak sedikit tanaman cabai terendam.
"Saat hujan begini muncul penyakit namanya patek. Ini karena jamur. Ini serangannya masif. Untuk mengatasi ini, harus keluar biaya tinggi. Dan, jika terlambat, tanaman tak bisa diselamatkan," paparnya.
"Biaya petani bisa nambah 20% dari biasanya kalau curah hujan tinggi. Untuk menyelamatkan tanaman cabainya," katanya.
Menurut Hamid, saat ini penanaman terus berlangsung. Dan, produksi di sentra-sentra cabai rawit merah juga masih terbilang aman karena tanaman yang terkena dampak hujan dan patek langsung diganti dengan penanaman baru.
"Setidaknya sekitar 40-60% dari area pertanaman terkena serangan dan terkena dampak curah hujan tinggi. Memang, langsung ditanami, dan sekarang sebagian sudah jadi tanaman muda," kata Hamid.
[Gambas:Video CNBC]
Awas! Hujan Lebat dan Petir Masih Mengintai Jakarta Hari Ini
(dce/dce)