Tragis! Harga Daging Ayam Naik, Peternak Malah Nangis 'Darah'

Martyasari Rizky, CNBC Indonesia
Senin, 13/03/2023 15:55 WIB
Foto: Demo 200 peternak ayam di depan Kantor Komnas HAM Jalan Latuharhary Menteng, Jakarta Pusat, menuntut kejelasan kebijakan dari pemerintah soal perunggasan. (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga daging ayam dan telur ras terpantau bergerak naik. Hari ini, Senin (13/3/2023 pukul 14.53 WIB), Panel Harga Badan Pangan menunjukkan, harga daging ayam ras naik Rp470 jadi Rp33.740 per kg. Dan, harga telur ayam ras naik Rp240 jadi Rp27.940 per kg.

Namun, meski harga sedang naik, peternak mandiri justru mengaku sedang berada di titik terendah. Bahkan, dalam aksi unjuk rasa di depan kantor Komnas HAM siang tadi, peternak 'berteriak' banyak yang saat ini terlilit hutang, hingga melakukan keputusan hidup yang mengejutkan. 

Sepekan lalu, 6 Maret 2023, harga daging ayam ras masih bertengger di Rp33.190 per kg dan telur ayam ras di Rp27.460 per kg.


Harga daging ayam ras tertinggi hari ini mencapai Rp46.750 per kg di Maluku dan terendah di Sulawesi Selatan Rp25.380 per kg.

Harga telur ayam ras tertinggi hari ini mencapai Rp36.660 per kg di Papua Barat dan terendah Rp23.780 per kg di Aceh.

Harga saat ini lebih rendah dibandingkan tahun 2022 lalu periode sama. Di mana, pada Maret 2022, harga daging ayam ras bertengger di Rp35.530 per kg. Namun, harga telur ayam tahun ini di atas harga Maret 2022 lalu yang bertengger di Rp24.480 per kg.

Harga tersebut adalah rata-rata nasional di tingkat pedagang eceran.

Lalu bagaimana dengan harga di tingkat peternak?

Hari ini, harga ayam ras pedaging hidup di tingkat produsen naik Rp480 jadi Rp20.470 per kg dan telur ayam ras naik Rp320 jadi Rp24.060 per kg.

Namun, harga ayam ras pedaging tahun ini lebih rendah dibandingkan Maret 2022 lalu yang bertengger di Rp21.440 per kg hidup.

Petani 'Teriak'

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi sudah menaikkan harga acuan untuk daging ayam dan telur ras pada 5 Oktober 2023 lalu. Dengan menerbitkan Peraturan Badan Pangan Nasional No 5/2022 tentang Harga Acuan Pembelian di Tingkat Produsen dan Harga Acuan Penjualan di Tingkat Konsumen Komoditas Jagung, Telur Ayam Ras, dan Daging Ayam Ras.

Harga acuan ditetapkan sebagai berikut:

- telur ayam ras

harga pembelian produsen:
batas atas: Rp24.000 per kg
batas bawah: Rp22.000 per kg

harga penjualan konsumen:
Rp27.000.

- daging ayam ras

harga pembelian produsen
batas atas: Rp23.000 per kg live bird (ayam hidup)
batas bawah: Rp21.000 per kg live bird

harga penjualan konsumen:
Rp36.750 per kg karkas.

Mengacu harga tersebut, meski hari ini naik, ternyata harga daging ayam ras masih di bawah harga acuan tingkat konsumen, sedangkan harga telur lebih mahal Rp940 per kg dibandingkan harga acuan.

Di tingkat produsen atau peternak, untuk ayam hidup masih di bawah harga batas bawah, dan telur ayam ras lebih mahal Rp60 dibandingkan harga batas atas sesuai aturan tersebut.

"Peternak mandiri dan peternak rakyat di Indonesia berada pada titik terendah kehidupan dan operasional usahanya. Dalam 5 tahun terakhir, kerugian dan kebangkrutan menjadi bagian keseharian peternak mandiri dan peternak rakyat," kata Ketua Komunitas Peternak Unggas Nasional Alvino Antonio dalam keterangan tertulis, Senin (13/3/2023).

Pemerintah dituding justru lebih membuka peluang lebar bagi perusahaan skala besar menguasai industri perunggasan di Tanah Air. Tanpa memberi peluang bagi peternak skala kecil berkembang.

Menurutnya, hal itu disebabkan oleh beberapa faktor. Yaitu, tidak tersedianya data suplai dan permintaan yang valid.

"Sehingga, di pasaran ketersediaan ayam selalu berlebihan (oversupply). Ini kemudian digunakan perusahaan integrator untuk menguasai pasar dari hulu ke hilir yang berdampak secara langsung terhadap operasional dan kehidupan peternak mandiri dan peternak rakyat," katanya.

"Situasi ini mengakibatkan harga jual ayam di pasaran selalu turun di bawah HPP peternak mandiri di mana input sapronak (sarana produksi peternakan) lebih tinggi daripada harga jual ayam hidup di kandang," ujar Antonio.

Antonio menjabarkan, berdasarkan data Sekretariat Bersama asosiasi peternak mandiri, tahun 2023 ini kemungkinan akan terjadi kelebihan pasokan ayam ras pedaging sebanyak 18,68%. Di mana, kebutuhan nasional diprediksi mencapai 3,5 juta ton, sementara produksi diperkirakan mencapai 4,01 juta ton.

"Untuk itu, kami meminta Menteri Pertanian, Menteri Perdagangan dan Badan Pangan Nasional mengeluarkan kebijakan yang mampu meningkatkan nilai produksi dan kemampuan peternak mandiri dan peternak rakyat untuk melanjutkan usaha dan kehidupannya," katanya.

"Dan, mengembangkan data produksi dan konsumsi unggas yang valid dan kredible yang dapat dijadikan acuan mengembangkan industri peternakan ayam yang adil. Tidak hanya terbuka bagi investor dan pemodal besar," pungkas Antonio.


(dce/dce)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Menanti Intervensi Untuk Harga Ayam dan Telur