Powell Effect Bikin Rp1.000 T Uang Kripto Hangus dalam 24 Jam

Jakarta, CNBC Indonesia - Pada pekan ini, pasar kripto diketahui tengah mengalami periode yang sangat berat. Bahkan, berbagai kendala yang terjadi di pasar keuangan Amerika Serikat (AS) membuat nilai pasar kripto terkikis ke US$ 70 miliar atau senilai Rp 1.081,2 lebih dalam 24 jam terakhir.
Guncangan pada pasar kripto diketahui dimulai lewat pernyataan hawkish Chairman bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell.
Dalam testimoninya di depan senat AS pada Selasa dan Rabu pekan ini (7-8/3/203), Powell menegaskan komitmen The Fed untuk memerangi inflasi.
Dia bahkan mengatakan jika The Fed tidak ragu-ragu untuk menaikkan suku bunga lebih tinggi dengan periode yang lebih lama untuk menekan inflasi yang masih saja terjadi. Setelahnya, pasar saham hingga kripto langsung terguncang. Suku bunga tinggi akan menambah tekanan kepada nilai aset kripto karena naiknya beban perusahaan yang mengeluarkan kripto.
Contohnya saja di akhir pekan ini, kolapsnya Silvergate Capital yang merupakan pemberi pinjaman utama pada industri kripto serta jatuhnya Silicon Valley Bank (SVB)menjadi salah satu faktor tidak stabilnya pasar kripto.
Padahal, diketahui banyak perusahaan kripto ataupun induk perusahaan yang memiliki simpanan di SVB. Termasuk di dalamnya adalah Solano, BlockFi, Circle, Pantera, Avalanche, Nova Labs, dan Proof.
Dengan banyaknya keterikatan industri kripto pada SVB, maka krisis pada bank tersebut pun dengan cepat menjalar ke aset kripto.
CNBC International memperkirakan nilai pasar kripto terkikis hingga US$ 70 miliar atau Rp 1.081,2 triliun hanya dalam kurun waktu 24 jam atau sehari. Terkikisnya nilai pasar kripto tak lepas dari ambruknya aset kripto andalan seperti Bitcoin.
Aset kripto dengan market cap terbesar itu sempat jatuh 8% pada Jumat (9/3/2023) atau ke level terendahnya dalam dua bulan.
"Sangat sedikit faktor yang mendorong orang untuk membeli Bitcoin dalam situasi seperti saat ini. Bukan hanya Bitcoin dan dan kripto sebenarnya tetapi seluruh aset keuangan," tutur analis kripto asal Jepang dari Bitbank, kepada CNBC International.
Market cap Bitcoin tercatat US$ 395, 84 miliar. Nilai tersebut ambruk 16,5% dibandingkan pada 18 Februari 2023 yang tercatat US$ 474,32.
Kinerja tak kalah buruk juga ditunjukkan Ethereum yang harganya menguat 3,2% sehari tetapi ambruk 6,97% sepekan ke posisi US$ 1.462,15/koin atau Rp 22,58 juta/koin.
[Gambas:Video CNBC]
Video: Bos FTX Terancam Hukuman Penjara Bertahun-Tahun
(haa/haa)