Penampakan Dahsyatnya Rudal Korut, Kim Jong Un Siap Perang!
Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong Un memerintahkan militer Korut untuk mengintensifkan latihan untuk "perang nyata". Perintah ini disampaikan Kim saat dia mengawasi uji coba rudal. (Korean Central News Agency/Korea News Service via AP)
Dilansir kantor berita AFP, Jumat (10/3/2023), foto-foto menunjukkan Kim dan putrinya, Kim Ju Ae, ditemani oleh para petugas berseragam, menyaksikan sebuah unit artileri menembakkan rudal pada hari Kamis (9/3) waktu setempat. (Korean Central News Agency/Korea News Service via AP)
Foto-foto yang dirilis pada Jumat (10/3) oleh kantor berita resmi Korut, KCNA menunjukkan setidaknya enam rudal ditembakkan oleh unit artileri Hwasong, yang disebut dilatih untuk "misi serangan". (Korean Central News Agency/Korea News Service via AP)
Saat mengawasi uji coba rudal itu Kim kembali di dampingi putrinya, Kim mengatakan kepada para tentara untuk bersiap menghadapi "dua misi strategis, yaitu, pertama mencegah perang dan kedua mengambil inisiatif dalam perang", demikian menurut KCNA. (Korean Central News Agency/Korea News Service via AP)
Kim menambahkan bahwa unit-unit militer Korut harus "terus mengintensifkan berbagai latihan simulasi untuk perang nyata dengan cara yang beragam dalam situasi yang berbeda." (Korean Central News Agency/Korea News Service via AP)
Latihan itu dilakukan saat Korea Selatan dan Amerika Serikat bersiap untuk memulai latihan gabungan terbesar mereka dalam lima tahun. Pemerintah Korut telah berulang kali memprotes latihan militer gabungan AS-Korea Selatan, menyebutnya sebagai latihan untuk invasi. (Korean Central News Agency/Korea News Service via AP)
Menurut para ahli, Angkatan Udara Korea Utara adalah mata rantai terlemah dalam militernya, dan latihan tersebut menyoroti strategi untuk mengkompensasi hal itu. (Korean Central News Agency/Korea News Service via AP)
"Latihan terbaru Korea Utara, seperti banyak latihan sebelumnya, memiliki tujuan untuk memblokir (pesawat tempur) Korea Selatan lepas landas," kata An Chan-il, seorang pembelot yang menjadi peneliti yang mengelola Institut Dunia untuk Studi Korea Utara, kepada AFP. Pyongyang telah lama mengklaim program senjata nuklir dan rudalnya adalah untuk pertahanan diri. (Korean Central News Agency/Korea News Service via AP)
