
Tiba-tiba Menteri Jokowi Minta Singapura Bantu RI, Ada Apa?

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita meminta pemerintah Singapura turut membantu upaya memberantas praktik ilegal perdagangan sepatu bekas. Pasalnya, impor sepatu bekas dari Singapura kian merajalela merusak pasar di Tanah Air.
"Ya, harus dibongkar dan dimusnahkan. Saya kan bilang bongkar semua itu," kata Menperin dikutip Jumat (10/3/2023).
"Makanya pemerintah Singapura juga harus bisa membantu kami untuk membongkar itu," ucapnya.
Agus berjanji tak akan segan memusnahkan seluruh barang bekas ilegal yang sudah masuk RI. Pemerintah akan bertindak tegas dalam memberantas praktik perdagangan ilegal ini.
"Makanya kan saya bilang bongkar semua itu. Yang ilegal-ilegal itu semuanya harus dibongkar. Apalagi alas kaki sekarang sedang terpuruk, jadi kita harus bongkar," tukasnya.
Dia pun mengaku telah berkoordinasi dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag) dan Ditjen Bea Cukai untuk menindaklanjuti kasus impor sepatu bekas yang telah meresahkan industri alas kaki nasional.
Namun Agus membantah pemerintah kebobolan hingga menyebabkan sepatu-sepatu bekas impor ilegal menyerbu masuk ke pasar dalam negeri.
"Bukan kebobolan, pemerintah akan bongkar. Itu akan diusut sampai tuntas supaya tidak akan terjadi lagi," tukasnya.
"Saya sudah koordinasi dengan Kementerian Perdagangan dan Bea Cukai. Kami di Kemenperin (Kementerian Perindustrian) itu kan tugasnya membina industrinya, bukan perdagangannya," kata Menperin.
Modus Impor Ilegal
Skandal impor ilegal sepatu bekas yang meringsekĀ pasar dalam negeri awalnya terungkap dari viral video investigasi di Singapura yang menelusuri jejak sepatu bekas yang awalnya disumbangkan lewat program donasi sebuah perusahaan.
Di mana, media tempat bekerja si jurnalis awalnya menyumbangkan 11 pasang sepatu sneakers ke program donasi sepatu bekas yang diinisasi pemerintah Singapura dan sebuah raksasa petrokimia.
Ke dalam 11 pasang sepatu ditanami trackers. Dan, entah bagaimana, menurut si Jurnalis, sepatu-sepatu itu malah 'mampir' di tangan eksportir barang bekas Singapura. Dan, trackers yang ditanamkan pada sepatu itu menunjukkan sepatu bekas yang disumbangkan bahkan sudah ada di Batam. Tepatnya di toko sepatu bekas.
Barang bekas seperti sepatu dan baju memang bukan hal baru di Indonesia. Bahkan, toko-toko barang bekas ini bebas berjualan, tak hanya di pasar tradisional.
Pengusaha di dalam negeri pun telah berulang kali berteriak soal maraknya barang bekas yang masuk ke Indonesia.
Usut punya usut, hasil penelusuran CNBC Indonesia, ternyata modus dan praktiknya memiliki sindikat tersendiri.
"Saya ada langganan di Singapura, (dia) ngirim langsung ke saya. Saya ambilnya partai banyak. Dari orang Singapura langsung disegel, jadi nggak bisa (kami) sortir, langsung dalam bentuk bal-balan," ungkap salah satu pedagang barang bekas inisial SM kepada CNBC Indonesia.
Dia mengaku membeli barang bekas, mulai dari baju, boneka, hingga sepatu dari Singapura. Bahkan, sampai berbal-bal (karung berukuran besar).
Adapun harga untuk satu bal sepatu bekas impor di toko milik SM, dibanderol Rp 3,7 juta dengan isi sebanyak 600 pasang sepatu.
"Bal sepatu impor Singapura harganya Rp 3,7 juta, isi 600 pieces. Dijamin semua brand impor," ungkapnya.
Hal senada diungkapkan pedagang lainnya, FS.
"Impor langsung dari Singapura. Beli langsung dari orang Singapura, belum dikopek (dibuka), masih disegel," kata FS.
"Lebih banyak peminat bal sepatu dari Singapura. Untuk sekarang bal sepatu dan bal blazer yang banyak diminati. Kualitas barang kami terjamin, 95% branded import," ungkapnya.
"Bal sepatu harganya Rp 8,5 juta, isi 200 pieces, branded campur," tambah FS.
(dce/dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Menperin Respons Viral Media Asing Bongkar Impor Sepatu Bekas
