69 PNS Kemenkeu Segera Diperiksa, Terbanyak Pajak & Bea Cukai
Jakarta, CNBC Indonesia - Inspektorat Jenderal (Itjen) Kementerian Keuangan tengah melakukan pemanggilan terhadap 69 pegawai yang dianggap memiliki profil berisiko tinggi, karena diduga memiliki harta yang tidak wajar.
Dari jumlah tersebut, mayoritas ternyata berasal dari Direktorat Jenderal Pajak dan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. Hingga saat ini, Itjen Kemenkeu baru memanggil 10 orang di antaranya.
Inspektur Jenderal Kemenkeu, Awan Nurmawan Nuh mengungkapkan bahwa dari pemanggilan sudah dimulai sejak awal pekan ini. Dia menargetkan pemeriksaan rampung seluruhnya dalam dua pekan mendatang.
"Jadi nanti hasil klarifikasi tidak berhenti, bisa dilanjut ke proses tahap berikutnya, bisa sampai investigasi, sampai penjatuhan hukuman disiplin apabila terdapat bukti kuat," kata Awan saat konferensi pers di kantornya, Jakarta, Rabu (8/3/2023).
Awan mengungkapkan para pegawai atau pejabat yang masuk daftar merah itu ditelusuri berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN) periode 2020 dan 2021. Mereka diduga memiliki harta yang tidak wajar atau tidak sesuai dengan profil jabatannya.
Staf Khusus Menteri Keuangan Yustinus Prastowo menegaskan munculnya beberapa nama pejabat Direktorat Jenderal Pajak (DJP) dan Direktorat Bea dan Cukai (DJBC) beberapa hari terakhir karena memiliki harta tidak wajar, tidak seharusnya membuat kedua instansi tersebut dapat dilemahkan.
Dia meyakinkan masyarakat bahwa temuan ini akan dapat membuat DJP dan DJBC menjadi lebih baik dalam menjalankan tugasnya.
"Kami percaya upaya hari-hari ini adalah upaya memperkuat agar Ditjen Pajak dan Ditjen Bea Cukai dapat melaksanakan tugas dengan semakin baik kedepannya. Kemenkeu bersih-bersih, Anda membantu kami," kata Prastowo.
Prastowo mengakui bahwa proses bersih-bersih ini tidak mudah dilakukan. Untuk itu, ia meminta dukungan dari masyarakat untuk terus membantu melaporkan apabila menemukan indikasi pelanggaran yang dilakukan oleh pegawai Kemenkeu. Laporan tersebut dapat disampaikan melalui link wise.kemenkeu.go.id.
"Ini perjalanan tidak mudah, tapi dengan bergandeng tangan, dengan dukungan semakin banyak, orang kami percaya kami akan semakin mampu mengemban tugas ini dan tidak lain tidak bukan hanya untuk kebaikan dan kemajuan bangsa ini," pungkasnya.
(haa/haa)