FOTO

Aksi Para Perempuan Desak RUU Pekerja Rumah Tangga di DPR

CNBC Indonesia/Muhammad Sabki, CNBC Indonesia
Rabu, 08/03/2023 17:40 WIB

Puluhan perempuan yang tergabung dalam Jaringan Nasional Advokasi Pekerja Rumah Tangga (JALA PRT), menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR RI.

1/5 Puluhan perempuan yang tergabung dalam Jaringan Nasional Advokasi Pekerja Rumah Tangga (JALA PRT), menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu, (8/3). (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Puluhan perempuan yang tergabung dalam Jaringan Nasional Advokasi Pekerja Rumah Tangga (JALA PRT), menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu, (8/3). (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

2/5 Puluhan perempuan yang tergabung dalam Jaringan Nasional Advokasi Pekerja Rumah Tangga (JALA PRT), menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu, (8/3). (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Demonstrasi tersebut digelar bertepatan dengan peringatan Hari Perempuan Internasional. (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

3/5 Puluhan perempuan yang tergabung dalam Jaringan Nasional Advokasi Pekerja Rumah Tangga (JALA PRT), menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu, (8/3). (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Dalam aksinya, mereka menuntut DPR RI segera mengesahkan Rancangan Undang-undang Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (RUU PPRT) menjadi Undang-undang. (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

4/5 Puluhan perempuan yang tergabung dalam Jaringan Nasional Advokasi Pekerja Rumah Tangga (JALA PRT), menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu, (8/3). (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Aksi perempuan tersebut membawa sepanduk poster bergambar ketua DPR RI Puan Maharani dan aksesoris serbet hingga perlengkapan dapur. (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

5/5 Puluhan perempuan yang tergabung dalam Jaringan Nasional Advokasi Pekerja Rumah Tangga (JALA PRT), menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu, (8/3). (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Seperti diketahui, Hari Perempuan Nasional atau International Women’s Day yang diakui PBB mulai tahun 1975 merupakan simbol perjuangan perempuan dalam mencapai kesetaraan gender dan hak-haknya. (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)