Internasional

Bukan The Fed, Peringatan Muncul dari Janet Yellen! Ada Apa?

sef, CNBC Indonesia
Rabu, 08/03/2023 06:20 WIB
Foto: AFP via Getty Images/SONNY TUMBELAKA

Jakarta, CNBC Indonesia - Dua peringatan muncul dari Amerika Serikat (AS). Setelah sebelumnya bank sentral mewanti-wanti akan ada kenaikan suku bunga (fed fund rate (FFR) lebih tinggi dari ekspektasi, dalam semalam, warning muncul dari Menteri Keuangan Janet Yellen.

Namun ini soal lain. Yakni perubahan iklim yang dapat menyebabkan kerugian nilai aset di seluruh sistem keuangan AS di tahun-tahun mendatang.

Yellen membuat pernyataan tersebut selama pertemuan pertama dengan Komite Penasihat Risiko Keuangan Terkait Iklim (CFRAC), Selasa (7/3/2023) wagt setempat. Ini adalah sebuah dewan penasehat yang dibentuk tahun lalu oleh Dewan Pengawas Stabilitas Keuangan AS dalam upaya untuk mendukung tindakan Paman Sam untuk meminimalkan risiko iklim terhadap ekonomi.


"Dengan semakin intensifnya perubahan iklim, bencana alam dan pemanasan suhu dapat menyebabkan penurunan nilai aset yang dapat mengalir melalui sistem keuangan," katanya dalam pertemuan tersebut.

"Transisi yang tertunda dan tidak teratur ke ekonomi net-zero juga dapat menyebabkan guncangan pada sistem keuangan."

Pernyataan Yellen ini merujuk laporan pemerintah federal yang dirilis tahun lalu. Bencana terkait iklim telah menyebabkan kerugian ekonomi melalui kerusakan infrastruktur, gangguan pada layanan penting dan kerugian nilai properti.

AS mengalami rata-rata hampir delapan bencana senilai US$1 miliar setiap tahun selama empat dekade terakhir. Namun, dalam lima tahun terakhir, jumlah itu melonjak menjadi hampir 18 setiap tahunnya.

"Dampak ini tidak hipotetis," kata Yellen. "Ini sudah sangat nyata."

Di AS memang sejumlah bencana alam terus terjadi sejak awal 2023. Negara bagian seperti California, Florida, dan Louisiana baru-baru ini mengalami badai dan kebakaran hutan yang sangat parah.

Tornado juga muncul di selatan AS. dan Badai juga meningkat di Pantai Barat AS.

Menurut Yellen, beberapa perusahaan asuransi telah menaikkan tarif atau bahkan mundur dari area berisiko tinggi sebagai tanggapan atas meningkatnya kerugian.

"Ini berpotensi menimbulkan konsekuensi yang menghancurkan bagi pemilik rumah dan nilai properti mereka," kata Yellen.

"Perkembangan seperti ini dapat meluas ke bagian lain dari sistem keuangan kita yang saling berhubungan," tambahnya.

Sebenarnya, pemerintahan Presiden AS Joe Biden telah mengambil tindakan eksekutif untuk mengatasi risiko iklim terhadap ekonomi. Termasuk aturan baru di Komisi Sekuritas dan Bursa yang akan mewajibkan perusahaan publik untuk mengungkapkan emisi gas rumah kaca mereka.

Badan tersebut sekarang mempertimbangkan untuk mengurangi aturan pengungkapan iklim yang diusulkan. Yellen sebelumnya telah mempromosikan investasi iklim dalam Undang-Undang Pengurangan Inflasi khususnya menggembar-gemborkan kredit pajak dan insentif sektor swasta lainnya yang ditujukan untuk menurunkan biaya energi bagi konsumen dan emisi gas rumah kaca.


(sef/sef)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Dunia Bergejolak, Komitmen Hadapi Perubahan Iklim Terpangkas